...Labbaika-llâhumma labbaîk, labbaika lâ syarîka laka labbaîk. Innal ?amda wan ni‘mata laka wal mulk. Lâ syarîka lak(a)...Kalimat Talbiyah dengan sepenuh hati kami lafalkan sepanjang perjalanan sampai tiba dihalaman Masjidil Haram Mekkah. Hampir semua Jamaah tidak bisa membendung air mata bahagia memenuhi panggilan-NYA
Lima hari kami di kota Mekkah melaksanakan ibadah Umrah. Disetiap ibadah sholat sunnah tahajud, aku selalu memilih tempat dihalaman masjid. Menikmati sunyi dan dinginnya malam yang menusuk tulang membuat hati luluh lantah saat bersimpuh dihadapanNYA. Air mata tak pernah berhenti menetes dihalaman suci itu. Suatu ketika seorang ibu disebelahku bertanya, "Kenapa kamu menangis tanpa henti disetiap sujudmu ?" aku menjawab disela isak tangisku "Aku sedih dengan kondisi aku saat ini, dan aku takut Allah tidak menerima semua ibadahku." si ibu disebelahku mengusap pundakku sambil berkata "Kamu di Indonesia bisa melihat hujan, anugerah terindah dari Allah kenapa bersedih ? Kami disini jarang sekali melihat hujan, tapi yakin kalau Allah menyayangi kami." Aku tertegun dan mengucapkan terimakasih kepadanya telah disadarkan.
Saat ini mungkin halaman Masjidil Haram masih basah dari hujan badai yang turun seperti yang diberitakan oleh semua media televisi, semoga si ibu yang sempat aku kenal baik-baik saja. Akupun akan selalu baik-baik saja atas iringan doa malaikat tak bersayapku. Dan semoga Allah menyegerakan doa dan harapan kami...Aamiiin YRAÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H