Mohon tunggu...
Lubna NisaPutri
Lubna NisaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sastra Inggris/FIB/Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2022 Kel. Bambankerep, Semarang, Jateng

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghibur! Mahasiswa KKN UNDIP Gunakan Drama sebagai Edukasi Anti-Narkoba

14 Agustus 2022   10:00 Diperbarui: 14 Agustus 2022   10:05 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bambankerep, Semarang (15/07/2022) - Penyalahgunaan obat-obatan dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan dilakukan siapa saja. Perwakilan BNN (Badan Narkotika Nasional); Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose menyatakan adanya peningkatan penyalahgunaan obat-obatan di Indonesia sebanyak 0.15% pada tahun 2021 dibandingkan tahun 2020. Angka ini bukanlah angka yang sepele karena jumlah pengguna narkoba sampai akhir tahun 2021 adalah 3.66 juta jiwa. 

Masalahnya, kegiatan seperti sosialisasi sudah dianggap hal yang biasa dan tidak menarik bagi masyarakat; terutama remaja. Pada kenyataannya, remaja merupakan kaum yang rentan akan penyalahgunaan obat-obatan karena peer pressure maupun rasa ingin tahu yang tinggi. Orang dewasa pun tak luput dari potensi penyalahgunaan obat-obatan yang dapat disebebkan faktor tekanan - baik berupa ekonomi, pekerjaan, rumah tangga, dan masih banyak lagi. Anak-anak jika tidak dididik sejak dini terkait narkoba juga kerap menjadi sasaran kejahatan - karena sekarang, narkoba sudah banyak variannya. Salah satunya adalah LSD yang berbentuk mirip kertas prangko dengan gambar menarik. 

Sesuai pernyataan Bapak Agung Susilo selaku lurah Bambankerep saat ini, baru-baru saja terjadi penangkapan warga setempat atas penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Menurut beliau, kedatangan TIM II KKN UNDIP 2022 tepat waktu untuk membantu pejabat desa dan BHABINKAMTIBNAS setempat terkait gerakan anti narkoba. 

Pada tanggal 15 Juli 2022 telah diadakan lomba Satkamling Tingkat Polda Jateng. Sesuai dengan rekomendasi Bapak Agung Susilo, kami berkontribusi dalam kegiatan tersebut dengan membantu berjalannya drama yang ditampilkan di awal acara. Selaku mahasiswa Sastra Inggris yang menghabiskan banyak waktu dengan karya sastra terutama drama; kontribusi author di sini sebagai pengarang naskah, asisten sutradara, dan pemeran. 

Gladi resik drama (Dokpri)
Gladi resik drama (Dokpri)

Peran pemuda yang ada dalam naskah berjudul "HALU MULU!" - dibuat sedemikian rupa dengan faktor penyebab penggunaan narkoba. Tokoh Eden merupakan seorang pengedar di kelompok pertemanannya. Awalnya, ia menjadi pengguna karena orang tuanya menerapkan tiger parenting yang menyebabkan ia tertekan. 

Sementara tokoh Adya menggunakan narkoba karena rumah tangga orang tuanya tidak harmonis. Untuk tokoh Ezra dan Aga hanya ikut-ikutan teman sebaya mereka agar terlihat keren. Setelah tokoh Elen dan Anita masuk panggung, mereka pun diganggu oleh tokoh Adya dan Ezra. Kejadian ini menandakan bahayanya penyalahgunaan obat-obatan. Tidak hanya merugikan diri sendiri, namun lingkungan sekitar juga terkena imbasnya. 

Dari drama ini telah ditunjukkan bahwa kondisi rumah adalah kondisi yang paling sering menjadi penyebab penyalahgunaan obat-obatan. Hal sepele seperti ikut-ikutan, pada faktanya sangat mempengaruhi pola pikir seorang pemuda. 

Selebihnya, edukasi langsung melalui dialog drama dilakukan oleh sutradara yang tak lain adalah Bapak Khamdani sebagai BHABINKAMTIBNAS Kelurahan Bambankerep saat ini. 

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun