Aku sunggunglah benci dengan sorot matanya yang penuh ambisi dan sok keren itu. Setiap kali Aku gagal, Aku sering mengumpat:
 ''Realitas memang brengsek.''
Lalu Sura akan menyeletuk dengan tatapan mengejek ''Iya, karena kamu lemah jadi harus terima. ''
Dengan kesal, Aku membalas '' Besok Aku bakal lebih brengsek.''
Sura menggeleng, melambaikan tangan tanda tidak sepakat. ''Lebih keras aja, jangan lebih brengsek.''
Astagaa, demi tidak melihat wajah penuh kemenangannya itu, Aku telah bertekad untuk tidak menunjukan sisi lemahku. Yeah meskipun pada kenyataannya rapuh adalah hal yang lumrah untuk kapasitas manusia.
Sudahlah, berhenti membahas Sura, mari kembali pada alur cerita.
Siangnya, pukul 11.56 hujan turun. Deras sekali. Aku memilih bergelung dibawah selimut, rencananya sampai Adzan Duhur. Sebab, pukul 12.30 ada Mata Kuliah Islam dan Media.
Pada menit ke 59 grup kelas ramai, teman-teman meminta kelas online, berdemo pada PJ Matkul. Aku menyimak sambil mengaminkan.
''Btw, ujan pren.''
''Online aja gaksih?''