Mohon tunggu...
Boraspati
Boraspati Mohon Tunggu... Jurnalis - Manis Bukan Berarti Madu, Pahit Bukan Berarti Racun

Hidup adalah perjuangan dan tanggung jawab

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Unconditional Love

13 Januari 2022   15:35 Diperbarui: 13 Januari 2022   15:39 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Perang batinpun terjadi pada diri Lam harus berbuat apa dan bagaimana harus berhadapan dengan Tina kekasihnya yang sudah begitu baik padanya. Melanjutkan hubungannya artinya tanpa restu dan memberitahu permasalahannya artinya akan menyakiti dan menghancurkan hati kekasihnya. Lam seperti tidak tau akan berbuat apa. Akhirnya Lam sementara waktu membiarkan dirinya berdiam diri sambil berpikir bagaimana jalan keluarnya yang terbaik, sampai -- sampai dirinya mengabaikan sms, bbm dan telpon dari Tina kekasihnya karena belum siap memberitahukan kenyataan.


Hancur hati Lam mengalami kenyataan hubungannya dengan Tina kekasihnya mendapat penolakan dari keluarganya. Ditempat lain Tina pun mulai gelisah tak ada kabar dari kekasihnya beberapa hari terakhir tidak seperti biasanya dan mulai berfirasat buruk akan hubungannya dengan Lam tapi dalam suasana hati seperti dihancurkan oleh ombak hingga berderai, Tina tetap dengan sabar menunggu kabar dari kekasihnya Lam.
Berulang -- ulang Tina mencoba sambungkan telpon selulernya dengan Lam, sementara Lam sendiri belum berani berkata apa -- apa kecuali hanya diam memandangi nama kekasihnya terpampang memanggil dilayar handphone miliknya. 

Dan akhirnya dalam suasana yang sunyi dan penuh airmata, Notifikasi bbm masuk dari Tina dibuka oleh Lam. " hey kamu apa kabar?, Semua baik -- baik ajakah? Jika ada masalah datanglah kemari dan kita bicarakan bersama. Aku juga sepertinya merasakan suatu firasat yang buruk tentang hubungan kita, tapi ga apa -- apa aku siap dengan hal terburuk sekalipun karena cintaku untukmu itu " unconditional Love " tutup bbm Tina
Lam tak kuasa menahan airmata membaca pesan singkat Tina kekasihnya, tak terbayang olehnya bagaimana hancurnya perasaan Tina yang sudah beberapa hari ini tidak mendapat kabar darinya. Tanpa pikir panjang lagi Lam langsung bergegas menuju tempat Tina di jakarta barat, sepanjang jalan menuju kosan, mata Lam yang sudah bengkak memerah tak henti menitikkan airmata, sambil terbayang pertemuannya nanti dengan Tina kekasihnya.


Sesampainya di depan kos Tina kekasihnya Lam terlebih dahulu menghela nafas panjang, coba menghilangkan rasa sesak di dadanya setelah beberapa hari terakhir perang batin perihal hubungannya yang tak mendapat restu. Diusapnya airmata di pipinya agar Tina kekasihnya tidak tau baru saja ia menitikkan airmata yang begitu banyak walau mata merah bengkaknya sulit untuk disembunyikan.


Lam mengetok pintu kamar kos Tina sembari memegang engsel pintu yang ternyata tidak dikunci oleh Tina. Lam masuk dan melihat kekasihnya yang sedang menangis sesegukan diatas kasur, badannya gemetar dan matanya ditutupi kedua tangannya yang menyilang. Lam tak kuasa melihat Tina kekasihnya dan kembali ikut menangis sembari mencoba meraih kedua tangan kekasihnya dan memeluknya dengan erat. 

Mereka berpelukan dengan erat berurai airmata tanpa bicara satu sama lain. Mereka berdua berusaha untuk melepaskan semua beban berat yang mereka alami dengan menangis sejadi jadinya seperti pertanda bahwa itu pelukan terakhir diantara mereka.
Malam itu menjadi malam yang tak terbayangkan sebelumnya akan terjadi, Ina terus saja menangis tidak berhenti yang semakin membuat Lam Panik tidak tau harus berbuat apa- apa.

Dalam hati Lam memikirkan banyak hal yang Lam pertimbangkan tentang hubungannya dengan Tina. Jika dia berusaha melanjutkan dia tidak tau butuh berapa lama harus meyakinkan keluarganya untuk merestui hubungannya, sementara Lam memikirkan Usia kekasihnya yang semakin bertambah dan juga tidak tahan jika Tina kekasihnya yang baik itu dibicarakan yang nggak nggak yang dapat menyakiti hatinya. Lam sangat khawatir jika pun nanti hubungannya dipaksakan Tina sudah pasti tidak nyaman bahkan tersiksa perasaannya ditengah tengah keluarga Lam.


Malam pun semakin larut, Lam harus pulang dari kosan Tina. Lam mencoba beranikan diri mengajak Tina bicara, mereka berdua saling bicara dengan penuh airmata satu sama lain. Lam mencoba menjelaskan dengan terbata bata semua kenyataan yang terjadi, bahkan satu satunya jalan untuk bersama adalah dengan kawin diam diam. Namun Tina adalah gadis yang baik dan taat beribadah, Tina tidak pernah setuju dengan cara itu. Tina berkata jika memang ini adalah takdir dia akan terima hanya saja dia sedikit menyesalkan kenapa Lam kekasihnya tidak berusaha memperjuangkan hubungannya. Tapi dengan penuh isak tangis dan airmata, Tina mencoba menerima kenyataan bahwa takdirnya memang begitu.


"entah kenapa orang orang yang aku sayangi selalu pergi meninggalkan aku" ucap Tina di pelukan Lam. Tapi sekarang aku lega kita sudah bertemu, perlu kamu tahu walau hatiku sangat hancur saat ini, rasa cinta dan sayangku sama kamu itu unconditional Love, jadi kamu tidak usah khawatir aku pasti akan baik baik saja, demikian juga dengan kamu" ucap Tina dengan bibir yang bergetar sambil mengusap airmata nya.


Lam memeluknya semakin erat, betapa dia telah menjadi laki laki bodoh yang sudah menyakiti hati Tina kekasihnya yang begitu cinta dan sayang dengannya. Namun saat itu tidak ada yang Lam bisa perbuat, biarlah dirinya dianggap laki laki pengecut yang tidak mau memperjuangkan kekasihnya. Satu hal yang Lam tidak mau adalah jangan hanya karena dirinya Tina kekasihnya nantinya terhambat masa depan, dan juga tersakiti oleh orang -- orang yang tidak setuju dengan hubungannya.


"Maafkan aku laki -- laki bodoh ini" ujar Lam. Aku memang tidak pantas untukmu, tidak sepadan denganmu, kamu begitu baik, begitu menyayangiku namun yang aku lakukan adalah menyakiti hatimu seperti ini, percayalah sampai kapanpun kamu akan selalu punya tempat spesial disisi ruang lain hatiku yang disana hanya ada kamu." Tambah Lam sambil tak kuasa menahan airmata.
"Aku bersumpah tidak akan pernah menikah duluan sebelum kamu dipinang oleh laki -- laki baik yang bisa membahagiakanmu" ucap Lam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun