Mohon tunggu...
Elbuyz Zamen
Elbuyz Zamen Mohon Tunggu... -

Jadi Jutawan Modal SUPER CEKAK di: www.memulaibisnisonlinex.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kecerdasan Sosial: Antar Manusia dan Manusia dengan Tuhan

17 November 2013   13:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:03 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebaik-baiknya kecerdasan adalah kecerdasan kesosialan dalam usaha menghasilkan ilmu. Karena kecerdasan kesosialan menyangkut berbagai kecerdasan yang ada, baik kecerdasan emosional, inetegensi, spiritual, dll.

Ada dua prinsip pada kecerdasan kesosialan:

- Hubungan kecerdasan antar manusia
- Hubungan kecerdasan manusia dengan Tuhan.

Karena prinsip kecerdasan pada hakekatnya adalah hubungan sesuatu dengan sesuatu. Bila tidak terjadi hubungan maka tidak terjadi kecerdasan.

Seorang yang cerdas otaknya adalah karena terjadi hubungan antar sel neoron. Seorang yang cerdas emosinya adalah karena terjadi hubungan antar emosi. Seorang yang cerdas spiritualnya adalah karena terjadi hubungan dengan Tuhan dan karena Tuhan.

Begitu juga kecerdasan kesosialan. Seseorang yang memiliki kecerdasan kesosialan adalah karena terjadi hubungan keceradasan antar manusia dan hubungan kecerdasan manusia dengan Tuhan.

Sehingga orang yang memiliki kecerdasan kesosialan yang bagus pada kesimpulannya adalah orang yang selalu bersyukur terhadap manusia di saat nikmat berilmu datang lewat manusia dan selalu bersyukur pada Tuhan.

Apakah anda seorang yang selalu bersyukur terhadap Tuhan? Maka syukur anda tidak akan dianggap kalau tidak bersyukur kepada manusia yang sebagai perantara pemberian nikmat berilmu dari Tuhan.

Sehinga orang memiliki kecerdasan kesosialan yang bagus tidak merasa pintar karena kepintaran itu datang dari perantara orang lain, tidak merasa hebat karena kehebatan itu datang dari perantara orang lain, tidak merasa sukses karena kesuksesanya itu datang dari perantara orang lain.

Anda itu hidup dalam dunia kemanusiaan. Maka pandanglah manusia dan bersyukurlah kepada manusia yang menjadikan diri anda seorang yang berilmu dan mulia di mata Tuhan. Terutama bersyukurlah terhadap manusia yaitu Muhammad SAW dengan cara memperingati hari kelahiran, membaca solawat dan sebagainya dengan penuh pengagungan, penghormatan.

Ada sebuah cerita bahwa ada seorang guru yang mendapat hidayah justru dari seorang murid. Seorang murid itu melihat belatung dalam hati si guru. Ternyata selama ini si guru hatinya busuk.

Ada sebuah cerita bahwa ada seorang alim dicabut ilmunya saat merasa sombong pada gurunya. Saat bertobat, ilmu itu kembali dalam ingatannya.

Anda boleh cerdas dalam hal emosional. Namun anda pun harus inget bahwa orang lain yang mempengaruhi kecerdasan emosional anda. Tidak ada orang yang berkembang emosinya tanpa adanya bantuan dari orang lain.

Mau jadi apa hidup anda bila tidak ada yang mempengaruhi emosi anda?

Anda boleh cerdas dalam hal intetegensi, seperti mahir hitung-hitungan, menghafal, dll. Tetapi tetap saja tanpa adanya orang lain yang mempengaruhi intelegensi maka tidak akan menjadi cerdas intelegensinya.

Ada sebuah kaidah yang menarik dari Les Giblin bahwa kesuksesan dan kebahagiaan ditentukan oleh seberapa baik anda dalam hubungan antar manusia.

Anda boleh jago dalam bergaul, tetapi apakah anda selalu bersyukur pada sahabat dan memperlakukan sahabat anda di tempat mulia karena sudah menjadikan diri anda jago dalam bergaul?

Anda boleh jado dalam mengajar, tetapi apakah anda selalu bersyukur kepada murid-murid anda yang menjadikan diri anda seorang guru yang mulia, pintar sehingga banyak murid yang mengidolakan anda?

Sehingga kecerdasan kesosialan sangat penting dilatih agar anda tidak lupa dengan manusia yang sebagai perantara memberikan nikmat Tuhan berupa ilmu kepada anda.

Anda tidak akan menjadi orang yang bersyukur kalau tidak bersyukur terhadap manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun