Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Trainer BNSP RI, Public Speaker & Professional Hypnotherapist email: Luanayunaneva@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Saat Mulai Cemas dengan #KawalPutusanMK yang Kian Memanas

22 Agustus 2024   16:20 Diperbarui: 22 Agustus 2024   17:11 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita merasa benci dan marah, energi yang ada di dalam diri kita bermuatan negatif. Keduanya tidak akan musnah seketika. Kalau kita menahannya sendiri, energi negatif itu bisa berpindah ke tubuh kita. Makanya ada yang bilang, jangan kebanyakan pikiran, nanti jadi jerawat. Ya, jerawat baru satu dari sinyal bahwa tubuh mengeluarkan "sesuatu" dari dalam diri. Penyakit bisa menjadi salah satu manifestasi dalam bentuk lain.

Sementara kalau kita menyalurkannya kepada orang lain dengan cara apapun, entah itu menyampaikannya langsung, membicarakannya dengan orang lain, memberikan sumpah serapah, dan sebagainya, energi negatif tadi juga berpindah dari diri kita ke apa yang kita keluarkan lewat mulut dan ketikan jari. Saat dibaca oleh orang lain, mereka pun merasakan sama seperti yang kita rasakan. Dan jika ini bergulir terus, lama-kelamaan akan membentuk seperti bola salju dan booooommmmm, meledak! Inilah yang dinamakan kolektivitas.

Lalu bagaimana supaya energi kolektif tetap baik?

Perlu kita sadari, kondisi Indonesia memang sedang tidak baik-baik saja. Wajar kalau emosi kita pun tidak baik-baik saja.

Marah, boleh.
Kesal, boleh.
Benci, boleh.
Emosi apapun yang kalian rasakan, itu valid dan boleh.

Namun, rasakan dan lakukan dengan berkesadaran. Tidak larut terlalu dalam secara emosional. 

Sesudah dirasa cukup dalam memvalidasi perasaan yang tidak nyaman tadi, teman-teman bisa mengambil waktu sejenak, kemudian menjauh dari keramaian dunia nyata dan maya. Yuk, kita akan bersama-sama memberikan cinta bangsa kita tercinta.

Berikan keheningan sejenak bagi tubuh maupun pikiran supaya tidak terlalu larut dalam pusaran pemberitaan, karena ini sangat menguras energi. Kalian bisa bermeditasi.

Bagi yang belum terbiasa bermeditasi, boleh duduk dalam posisi tegak dan tetap nyaman. Kemudian, silakan pejamkan mata dan fokus pada napas. Ikuti, dengarkan, dan amati napas Anda, baik saat menarik maupun mengembuskan napas.

Setelah cukup tenang, teman-teman bisa mendoakan bangsa Indonesia dan rakyatnya sebagaimana yang kalian inginkan untuk menjadi lebih baik. Lakukan sesuai dengan iman dan kepercayaan masing-masing. Bila ingin menambahkan dengan visualisasi atau membayangkan kondisinya, silakan. Itu lebih baik.

Setelah nanti dirasakan cukup, akhiri dengan ucapan syukur kepada Sang Pencipta atas berkat-Nya bagi Anda dan bangsa Indonesia.
Jika bisa, lakukan ini secara rutin dalam beberapa waktu ke depan. Bahkan jika memungkinkan, lakukan bersama keluarga maupun teman-teman Anda, karena ketika kesadaran kolektif dilakukan secara bersama-sama, itu akan jauh lebih baik dan mampu menjadi dukungan tersendiri, baik bagi teman-teman kita yang berjuang dengan demo di lapangan maupun pemerintah untuk mengambil keputusan dengan lebih bijaksana. Semoga membantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun