Kemudian pesan yang sama kita dengar saat berkumpul dengan keluarga besar, belajar di sekolah, bertemu tetangga, nongkrong dengan teman yang baru lulus kuliah dan belum bekerja.Â
Belum lagi ketika kita membaca berita di media massa bahwa ada pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Semakin kita sering terpapar bahwa pesan bahwa mencari uang itu sulit, semakin kita meyakini bahwa memang benar mencari uang itu sulit.
Ketiga, ketika kita mulai menyerap sebagian bahkan semua aspek dari sosok yang kita anggap penting. Bisa orangtua, keluarga, idola, guru, dan sebagainya.Â
Ketika mereka menyatakan betapa sulitnya mencari uang, ditambah dengan input kita sebelumnya terkait hal yang sama, semakin tertanam pula di pikiran bawah sadar bahwa mendapatkan uang benar-benar sulit dan wajar karena semua orang (yang kita kenal dan anggap penting) merasakan dan mengalami kesulitan yang sama.
Keempat, ketika kita merasakan emosi yang intens terkait uang, baik emosi positif maupun negatif.Â
Biasanya, hal ini tidak lepas dari pengalaman di masa lalu, seperti pernah dibentak orangtua saat meminta uang jajan, mengalami perut lapar saat jam istirahat sekolah, merasa sedih saat tidak membawa uang jajan ke sekolah, setiap hari makan sayur blendrang atau sayur yang dihangatkan terus-menerus agar dapat dikonsumsi selama beberapa hari, hampir setiap hari makan mie instan untuk mengirit biaya hidup, memenangkan lomba Agustusan berhadiah uang tunai, dan sebagainya.Â
Beberapa contoh pengalaman di atas, tentu memiliki kesan dan emosi tersendiri di hati pemiliknya. Bahkan melekat sangat kuat. Semakin kuat emosi yang dirasakannya pada peristiwa itu, semakin kuat juga efeknya di pikiran bawah sadar.
Lalu bagaimana caranya untuk menghilangkan mental block perihal keuangan tersebut?
Salah satu caranya adalah menggunakan metode hipnoterapi. Hipnoterapi adalah proses pemrograman pada diri seseorang, dengan cara melewati pikiran bawah sadar dan langsung berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar tersebut.Â
Hipnoterapi tergolong cara yang cepat dan efektif untuk bisa langsung masuk ke pikiran bawah sadar, berkat kondisi relasasi pikiran yang sangat dalam.
Saya yakin, Kompasianer yang membaca tulisan ini adalah orang-orang yang bekerja keras dan cerdas untuk menghidupi keluarga dengan cara yang halal. Namun, mental block tak pandang bulu menghinggapi diri seseorang, bahkan tanpa orang tersebut menyadarinya.Â