Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Trainer BNSP RI, Public Speaker & Professional Hypnotherapist email: Luanayunaneva@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Gereja Hidup Berdampingan dengan Warga

12 Mei 2017   17:06 Diperbarui: 13 Mei 2017   08:41 1308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semenjak saat itu, para remaja dan pemuda GBI Karunia Kediri mulai membuat agenda mission trip pada periode tertentu. Salah satunya mengunjungi GBI Getsemani Cabang Perning yang terletak di Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, beberapa waktu kemudian.

Mendapatkan berkat dalam mission trip, membuat mereka tidak ingin sendirian berbagi dengan sesama. Lalu mereka mengajak para remaja pemuda lainnya dari beberapa gereja Baptis di Kota Kediri untukmission tripbersama ke GBI Ngudi Mulyo Trenggalek. Di sana puluhan anak muda Kediri ikut menolong membersihkan gereja, serta mengadakan bakti sosial kesehatan dan sembako.

Proses pembagian tugas termasuk penggalian dana, mereka lakukan sendiri dengan sukacita. Dana mereka dapatkan dengan cara menjual barang bekas dan masakan, serta mencuci sepeda motor anggota gereja sesudah ibadah Minggu pagi, selama beberapa periode.

Badan Sehat dan Hati Gembira bersama Warga

Agenda terakhir GBI Karunia bersama warga setempat adalah jalan sehat bersama dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) gereja ini, Minggu 15 Januari 2017. Panitia HUT mencatat, sekitar 380 orang yang terdiri dari 200-an jemaat dan 180 warga sekitar yang berasal dari empat RT, berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Tak hanya dihibur dengan permainan musik yang dimainkan para pemuda gereja ini, berbagai hadiah hiburan dan utama menjadi daya tarik tersendiri bagi seluruh peserta jalan sehat. Jemaat maupun warga sekitar harap-harap cemas, setiap kali master of ceremony (MC) membacakan nomor undian. Mereka berharap, nomor yang tertera di kupon yang mereka peganglah yang muncul, terutama untuk hadiah utama.

Pengalaman menarik dirasakan Pur. Wanita paruh baya tersebut menjadi pemenang undian untuk hadiah utama kedua berupa lemari es. Sejumlah warga menuturkan, wanita berkerudung tersebut memang rela tidak langsung pulang ke rumahnya seusai jalan sehat lantaaran menunggu hadiah tersebut. Tak heran, Pur merasa terharu ketika menerima hadiah tersebut, bahkan ketika sejumlah jemaat membantunya menurunkan hadiah dari panggung ke halaman gereja.

Refleksi

Terlepas dari iman apapun yang dipegang teguh, saya rasa, memang kesadaran seperti hal-hal kecil di ataslah yang seharusnya menjadi pegangan setiap umat manusia, termasuk para pemuka agamanya. Kesadaran yang perlu dimiliki adalah betapa pentingnya kita untuk menjadi pribadi yang dewasa di era yang penuh tantangan, seperti kondisi yang terjadi saat ini.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mencatat,ada tiga pengertian dari kata "dewasa". Pertama, sampai umur atau akil balig. Kedua, telah mencapai kematangan kelamin. Ketiga, matang tentang pikiran, pandangan dan sebagainya.

Berdasarkan definisi di atas, kata "dewasa" yang saya maksud adalah pengertian ketiga, yakni matang dalam pikiran, pandangan dan sebagainya. Kematangan tersebut ditunjukkan seseorang melalui kesadarannya akan tugas dan tanggung jawabnya di tengah masyarakat. Tak usah repot mengurusi orang lain tetapi mempersiapkan diri sendiri saja sebaik-baiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun