Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Professional Hypnotherapist & Trainer BNSP email: Luanayunaneva@gmail.com youtube: www.youtube.com/@luanayunaneva

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Lomba Mencari Telur Harus Ada Saat Paskah?

16 April 2017   23:14 Diperbarui: 17 April 2017   19:00 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisma Hening Santo Yohanes (foto: dok.pri.)

Ketika hendak merayakan Paskah, biasanya umat Kristiani sudah menyiapkan berbagai rangkaian acara sejak jauh-jauh hari, bahkan bulan sebelumnya. Kemasan acara sengaja dibuat semenarik mungkin agar dapat dinikmati jemaat secara bersama-sama. Salah satu konsep acara yang dapat digunakan adalah permainan di alam terbuka.

Wisma Hening Santo Yohanes (foto: dok.pri.)
Wisma Hening Santo Yohanes (foto: dok.pri.)
Hal ini dilakukan jemaat Gereja Baptis Indonesia (GBI) Karunia, Kediri, Jawa Timur pada Jumat 14 April 2017. Pada hari Paskah kali ini, pihak sekolah Minggu gereja ini merayakannya di Wisma Hening Santo Yohanes, Desa Pohsarang, Kabupaten Kediri. Diikuti sekitar 45 anak serta sekitar 30 orang tua dan pengantar, kegiatan diawali dengan menyanyi bersama dan mendengarkan cerita Alkitab tentang kebangkitan Yesus Kristus.

Lalu, tibalah saat yang dinantikan anak-anak tersebut, yakni sesi permainan. Keceriaan para bocah yang berusia mulai balita hingga pelajar kelas tiga sekolah menengah atas (SMA) itu tampak ketika mereka harus berlarian dan berebut bola bersama ketiga tim yang sebelumnya telah dibagi.

Panitia menjelaskan teknis permainan bola (foto: dok.pri.)
Panitia menjelaskan teknis permainan bola (foto: dok.pri.)
Anak-anak sekolah Minggu mengikuti jalannya permainan (foto:dok.pri.)
Anak-anak sekolah Minggu mengikuti jalannya permainan (foto:dok.pri.)
Anak-anak sekolah Minggu berebut bola sebagai salah satu permainan yang disediakan panitia dalam memperingati Paskah (foto: dok.pri.)
Anak-anak sekolah Minggu berebut bola sebagai salah satu permainan yang disediakan panitia dalam memperingati Paskah (foto: dok.pri.)
Antusiasme tak dapat terelakkan ketika mereka akan memasuki lomba mencari telur. Panitia telah menyiapkan 14 butir telur yang telah disembunyikan di beberapa titik. Ada yang disembunyikan di rerumputan, pepohonan, kendaraan bermotor milik panitia yang diparkir di sekitar lokasi dan sebagainya. Rasa lelah berkeliling area seakan hilang, ketika anak-anak itu berhasil menemukan telur yang diperebutkan sekitar 45 anak tersebut.

Berbicara tentang lomba mencari telur, saya teringat bahwa permainan ini jarang absen pada peringatan Paskah, terutama bagi anak-anak sekolah Minggu. Setidaknya ketika masih kecil, saya selalu mengikuti kegiatan ini, entah di gereja maupun sekolah.

Gembala Sidang GBI Karunia Kediri, Pdt. Ed Merdhiriawan, S.K.H., M.A. mengatakan, bahwa lomba mencari telur tidak diwajibkan dalam perayaan Paskah. Pun pengadaan telur itu sendiri sebagai bingkisan untuk dibawa pulang jemaat. Namun ia mengatakan bahwa ada makna tersirat dari umat Kristiani yang menggunakan telur sebagai salah satu lambang dalam momentum Paskah. Dituturkannya, telur merupakan lambang sebuah kehidupan.

Telur (foto: health.detik.com)
Telur (foto: health.detik.com)
“Ketika telur ini pecah karena mendapatkan tekanan dari luar, tentu menjadi rusak. Sebaliknya, jika telur pecah karena mendapat tekanan dari dalam, ini merupakan hal yang baik di mana ada kehidupan.”

Ia melanjutkan bahwa kelahiran makhluk hidup baru melalui telur tersebut ibarat Yesus yang rela mati demi menebus manusia dari dosa.

“Ketika Yesus rela disalibkan dan bangkit dari kubur pada hari yang ketiga, yakni Minggu Paskah, ini merupakan momen kelahiran baru. Manusia menjadi “sosok” yang baru karena dosanya telah ditebuskan melalui darah Yesus.”

Ilustrasi telur Paskah (foto: food.detik.com)
Ilustrasi telur Paskah (foto: food.detik.com)
Telur hanyalah sebuah lambang, bukan sesuatu yang dianggap sakral dan krusial. Dengan demikian, lomba mencari dan menghias telur pun bukanlah hal utama dalam perayaan Paskah karena yang menjadi fokus dalam peringatan ini adalah mengenang Yesus yang mati disalib dan bangkit demi menebus dosa manusia.

Selamat Paskah bagi Anda yang merayakannya. Damai di hati, damai di bumi. Tuhan memberkati.

Kediri, 16 April 2017

Luana Yunaneva

Tulisan ini telah dipublikasikan di blog pribadi penulis beberapa menit sebelumnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun