Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Trainer BNSP RI, Public Speaker & Professional Hypnotherapist email: Luanayunaneva@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Enora Lalet: Seniman Perancis Pakai Makanan sebagai “Senjata” Melukis Wajah

29 September 2016   13:14 Diperbarui: 8 November 2016   00:21 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pameran Interaktif Bon Appétit di IFI Surabaya (dokpri)

Teknik campuran, body painting, california roll, roti baguette dan madu.

Yin Yang (dokpri)
Yin Yang (dokpri)
4. Chou Fleur (karya Enora lalet, Prancis 2012)

Teknik campuran, body painting, kubis merah Coleslow dan penjepit rambut selada hijau.

Chou Fleur (dokpri)
Chou Fleur (dokpri)
5. Chupa Vinyle (karya Enora lalet, Prancis, 2009-2010)

Teknik campuran, body painting, akar manis digulung sebanyak 45 putaran.

Chupa Vinyle (dokpri)
Chupa Vinyle (dokpri)
6. Eat Hair (karya Enora Lalet, Prancis, 2010-2014)

Teknik campuran, body painting, spagheti setengah matang dan potongan mentimun.

Eat Hair (dokpri)
Eat Hair (dokpri)
7. Skin Ring (karya Enora Lalet dan Matthias Lothy, Prancis, 2013-2014)

Teknik campuran, body painting, topping strawberry untuk kue tart, biji basil, poppy seed dan teh  hitam.

whatsapp-image-2016-09-29-at-12-39-39-2-57ecadfa357b6144106e8404.jpeg
whatsapp-image-2016-09-29-at-12-39-39-2-57ecadfa357b6144106e8404.jpeg
 8. Sticky Holii (Prancis-Kaledonia Baru, 2015-2016)

Teknik campuran, body painting, icing sugar, cat Holi dan kentang tumbuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun