Saya sedang reuni bersama kedua sahabat saya, Sheila dan Dian (dokumentasi pribadi)
Bagaimana tidak, mereka mengetahui benar ketika kita sedang senang sebab mendapat nilai bagus saat ujian, pusing ketika tidak belum mengerjakan PR yang harus dikumpulkan satu jam kemudian, bahagia ketika bertemu gebetan di kelas sebelah, galau akibat patah hati. Apapun keadaan yang dialami, sahabat SMA selalu mendukung kita. Bukan ketika kita sudah sukses di bidang yang digeluti saat ini dan yang akan datang, melainkan sejak kita masih polos, ingusan, dan tidak memiliki apa-apa. Para sahabat ini juga mengerti keadaan kita, bahkan yang tidak diketahui keluarga sekalipun. Pertemuan intens setiap hari di sekolah, tentu membuat mereka mengerti bagaimana situasi di tengah keluarga. Yang pasti mereka tahu nama kedua orang tua karena seringkali menjadi bahan bercanda di kelas (oups, ketahuan deh!), hehe. Lebih jauh, mereka bisa membayangkan sosok ayah kita yang tegas, ibu yang lemah lembut, kakak yang cerewet, adik yang usil, dan keponakan yang cengeng. Pengetahuan tentang latar keluarga ini membuat mereka mampu bersikap ketika diajak bermain di rumah. Dampaknya, keluarga kita bisa mengenal dan menerimanya dengan baik, bahkan hingga sekarang nama mereka tidak pernah terlupa.
Foto bersama teman-teman sekelas di SMA Negeri 1 Kediri (dokumentasi pribadi)
Foto di atas adalah dokumentasi foto bersama teman-teman sekelas, tepatnya di kelas XII IPA 6. Saya merasa sangat senang ketika menggunakan seragam ini setiap hari Jumat dan Sabtu. Seragam khas biru ini menjadi salah satu alasan saya ingin bersekolah di sini, selain sistem pendidikannya yang memang bagus.
Bagi saya, tidak ada yang kebetulan ketika Tuhan menaruh kita berada di lingkungan tertentu dan menjalani kehidupan dalam kurun waktu tertentu di sana. Saya bersyukur dengan masa SMA yang pernah saya lewati. Mengenal teman-teman dengan berbagai karakter dan keunikan lain, membuat saya belajar banyak memahami perbedaan. Keberadaan sahabat SMA yang setia menanti kedatangan saya dari luar kota, membuat saya rindu untuk pulang ke kampung halaman demi saling bertukar cerita.
Foto bersama teman-teman sekelas untuk buku kenangan (dokumentasi pribadi)
Ini ceritaku tentang masa-masa SMA. Bagaimana ceritamu?
Bandung, 25 Mei 2016
Luana Yunaneva
Tulisan ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana, kemudian ditulis di blog pribadi penulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Lyfe Selengkapnya