[caption caption="Ilustrasi (sumber: images.fineartamerica.com)"][/caption]Senyumku pergi lagi
Di ujung kisah yang tak ujung bertepi
Dalam keramaian aku menanti
Sepucuk harapan yang tak kutahu pasti
Bersama sebait nyanyian sunyi
Â
Senyumku pergi lagi
Lantaran kehilangan segenggam janji
Dihempas dari sosoknya melalui rangkaian puisi
Hingga aku pun menari, menari, dan menari
Namun tiba-tiba, kakiku terkilir
Â
Senyumku pergi lagi
Puisi itu masih terngiang dalam sanubari
Namun di mana wujudnya kini?
Tak ada pintu terbuka, namun dia lari
Mungkinkah tersesat di sela kuku jemari?
Â
Senyumku pergi lagi
Menatap diam sayapnya terbang dalam mimpi
Membuat termangu bibir ini
Menghipnotis mataku yang sudah sipit
Hingga terpaksa kukernyitkan alis
Â
Senyumku pergi lagi
Kupandang cermin
Kulamunkan semua yang terjadi
Mungkin ini yang namanya perih
Mungkin dia memang wujud yang tak teraih
Â
Bandung, 5 April 2016
Luana Yunaneva
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H