Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Trainer BNSP RI, Public Speaker & Professional Hypnotherapist email: Luanayunaneva@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

#BahagiaDiRumah Merantau Membuatku Semakin Mengerti Arti Keluarga

2 April 2016   11:29 Diperbarui: 6 April 2016   12:35 1089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Shopping bareng Mama, berantem kecil sama adek, juga diskusi sama Papa

[caption caption="Wefie berdua dulu sama Mama kesayangan yang gaul sebelum shopping (dokumen pribadi)"]

[/caption]Momen paling seru memang ketika kami bepergian bersama, entah sekadar makan di luar atau jalan-jalan ke tempat baru. Ada diskusi, ada canda-tawa, dan ada berantem tipis-tipis sebagai penyeimbang. Semuanya campur aduk jadi satu dan sangat manis untuk dikenang.

Kalau sudah mudik, biasanya aku ajak Mama jalan-jalan ke mall. Ibu dan anak gaul ceritanya, hehe. Belum lagi kalau sudah masuk outlet baju yang menampilkan manekin berpakaian kekinian ala beragam outfit yang ditampilkan di sejumlah media, salah satunya Tabloid Nova. Sontak, kami pun rempong memilih atasan, bawahan, atau gaun yang kami sukai, hihihi.

Sementara itu, Papa jadi partner yang asyik buat diskusi apa saja. Papa pun nggak segan belajar hal-hal baru dari anak-anaknya. Jadi klop deh! Kalau sesekali ada ketidaksepahaman dalam diskusi atau ketidakcocokan pola pikir, buatku, itu wajar koq.

Nah, lain cerita kalau dengan si adek. Kita suka diskusi bin curhat apa saja. As usual, selalu dibumbui dengan ledekan-ledekan khusus yang biasa kami sebut dengan panggilan kesayangan. Berdasarkan pengamatan Mama, kalau aku dan adek baru ketemu, pasti masih seru-serunya. Tapi kalau sudah mulai seminggu bersama di rumah, jangan harap. Berantem kecil pun terjadi sebagai bumbu persaudaraan,

4. Bekal buatan Mama selalu bikin aman dan kenyang

[caption caption="Lontong sayur ala Mama (dokumen pribadi)"]

[/caption]Membawa bekal makan ketika kembali ke perantauan, mungkin bagi sebagian orang terdengar kekanak-kanakan. Mungkin ada juga yang bilang, rempong. Tapi itu nggak berlaku buat keluarga kami. Mama nggak pernah absen membekali anak-anaknya, termasuk aku, dengan seporsi makanan untuk kunikmati ketika sampai di rumah kos. Seringkali malah bisa untuk dua hingga tiga kali makan atau kubagi dengan temanku, saking banyaknya porsi. Rasanya? Jangan tanya! Makan di kosan terasa makan di rumah berkat racikan bumbu dan olahan tangan Mama yang penuh kasih ketika memasaknya. Belum lagi kalau Mama menyiapkan makanan kering yang praktis untuk kebutuhan darurat, seperti serundeng, abon, atau sambel pecel. Kalau pun Mama pernah nggak masak, pasti ada aja yang dijadikan bekal. Jujur, bekal Mama itu bikin perut kenyang dan dompet aman selama dua hingga tiga hari ke depan.

 [caption caption="Ilustrasi merantau (sumber: ifanboy.com)"]

[/caption]Hidup merantau dan jauh dari keluarga memang menjadi pilihanku. Setidaknya untuk saat ini, entah untuk masa yang akan datang. Pilihan ini tidak pernah kusesali karena merantau membuatku menjadi seorang gadis yang kuat dan tegar mengaruhi bahtera kehidupan. Hidup mandiri membuatku yang dulu tidak pernah menyentuh cucian, setrikaan, dan dapur, kini mulai berjibaku dengan mereka semua. 

Merantau juga memberiku makna mendalam mengenai pentingnya kebersamaan dalam keluarga. Kita nggak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan tetapi kita masih bisa mengusahakan kebahagiaan untuk orang-orang dekat yang terkasih, yakni keluarga. Yang selama ini bisa kulakukan baru hal-hal kecil, bukan sesuatu yang luar biasa. Tulisan ini juga sekadar remah-remah ungkapan kerinduan dan rasa sayang luar biasa yang tak terungkap terhadap mereka yang tak pernah berhenti mencintaiku sampai kapan pun. Namun semuanya tulus kulakukan untuk keluarga yang telah berjuang sejak aku masih kecil hingga sekarang. Dan aku akan terus memperjuangkan mereka, orang-orang yang menyayangiku dengan sepenuh hatinya.

[caption caption="Selamat ulang tahun, Tabloid Nova (dokumen pribadi)"]

[/caption]Happy NOVAVERSARY (Ulang tahun ke-28 Nova)! Semakin sukses dan bisa menginspirasi para pembaca di Tanah Air. Teruslah menghasilkan karya yang bermutu dan bermanfaat untuk keluarga, terutama agar pembaca semakin #BahagiaDiRumah.

Sekadar sharing ya. Dulu sewaktu masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) hingga SMA, aku suka curi-curi kesempatan untuk membaca Tabloid Nova milik Mama. Meski saat itu masih belum terlalu memahami kontennya yang cenderung menargetkan pembaca, kini mulai kurasakan manfaatnya. Kuyakin, kalau Tabloid Nova memberi dampak untukku yang (saat itu) masih sangat bocah hingga kini, tentu pembaca lain juga merasakan hal sama dan mengharapkan Tabloid Nova tetap menjadi sahabat keluarga #BahagiaDiRumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun