[caption caption="Ilustrasi: Beberapa Lagu Berbahasa Perancis Milik Penyanyi, Celine Dion : celinedion.com.br"][/caption]Sebaiknya ikuti saran sesuai judul tulisan saya ya, kalau Anda tidak ingin semakin baper (bawa perasaan) dan mewek (menangis) saat galau, terutama buat Anda yang (minimal pernah belajar) berbahasa Perancis. Stop sementara waktu untuk mendengarkan koleksi lagu-lagu melankolis dari para penyanyi berbahasa Perancis, seperti Celine Dion, Lara Fabian, Anggun C. Sasmi, Carla Bruni, dan Edith Piaf. Masih coba nekat? Boleh. Tapi kalau sampai ada hati yang terkoyak dan derai air mata, resiko ditanggung penumpang. Di luar tanggung jawab penulis, hehehe.
Meski baru belajar bahasa Perancis sejak Desember 2013, saya mengamati, ada karakteristik bahasa Perancis yang sangat berbeda dengan bahasa Indonesia dan Inggris sekalipun. Grammaire (tata bahasa) dan pronunciation (pengucapan) sudah jelas. Lalu apa hubungannya dengan lagu yang bikin galau? Diksi atau pemilihan kata.
Bagi saya, ada dua hal yang membuat bahasa Perancis terdengar seksi. Pertama, dari sisi pengucapannya yang agak sengau dan serak karena suara beberapa konsonan memang diproduksi dari tenggorokan, bukan lidah. Kedua, dari sisi kalimat implisit yang tidak jarang diterapkan.
Mengutip Kamus Besar Bahsa Indonesia (KBBI), ada dua definisi “implisit”. Pertama, termasuk (terkandung) di dalamnya (meskipun tidak dinyatakan secara jelas atau terang-terangan); tersimpul di dalamnya; terkandung halus; tersirat. Kedua, mutlak tanpa ragu-ragu; secara tulus (tentang kepercayaan, dukungan, kepatuhan, dan sebagainya).
Makna tersembunyi itu dikarenakan ada sejumlah teks yang mengandung unsur budaya yang tidak mudah dimengerti, terutama orang-orang yang berasal dari kultur berbeda seperti Asia. Untuk itu ketika seseorang membaca teks berbahasa Perancis, ia perlu mempelajari budaya maupun sejarahnya dalam makna tersirat. Lantaran, pasti ada sesuatu yang melatarbelakangi pembentukan kalimat yang demikian.
Jika Anda (khususnya mahasiswa serta alumni jurusan Ilmu Komunikasi dan Sastra) pernah mempelajari Semiotika atau ilmu yang mempelajari sistem tanda, itu akan sangat menolong karena sudah terbiasa menganalisis sesuatu atau kejadian melalui penelitian lebih dulu. Ingat, bahasa merupakan salah satu tanda yang tampak dalam kehidupan kita sehari-hari. Penelitian yang dimaksud di atas tidak selalu dilakukan secara formal seperti di sekolah dan kampus tetapi minimal berdasarkan pengamatan dan analisis selama ini.
Menurut saya, analisis semiotika punya dampak tersendiri ketika seseorang belajar budaya lain, termasuk bahasa Perancis. Makna implisit sangat banyak dijumpai dalam kata, frasa, kalimat, dan unsur budaya.
Kembali ke konteks les chansons françaises atau lagu-lagu Perancis. Tidak heran ketika lirik lagu berbahasa Perancis diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia via Google Translate, maknanya langsung kacau seketika. Dari sisi grammaire saja sudah berbeda. Tak ayal, maknanya pun jadi semakin amburadul. Kalau diterjemahkan ke bahasa Inggris? Yaaaaa, masih agak mirip sich tetapi tetap saja lain! (Hahaha, jadi nggak usah ngeyel atau memaksakan diri pakai Google Translate dech kalau nggak mau tersesat, nggak tahu arah jalan pulang, dan jadi butiran debu (malah jadi lagu, hehehe).
Terus gimana donk, kalau ingin memahaminya?
Saat kita mendengarkan lagu berbahasa Perancis, nikmati musiknya sembari mendengarkan pengucapan dan memahami maksudnya sekaligus. Kendala bahasa bisa diatasi dengan menerjemahkannya secara manual yakni menggunakan pemahaman kita sesuai grammaire dan conjugation dalam bahasa Perancis. Bila perlu, pahami kalimat dan maknanya beberapa kali. Seperti yang sudah saya coba jelaskan di atas, seringkali banyak makna implisit dalam teks berbahasa Perancis, terutama dalam karya sastra dan lagu. Coba kita baca lirik lagu “S’il Suffisait d’Aimer” milik Celine Dion berikut ini:
Je rêve son visage je décline son corps
Et puis je l'imagine habitant mon décor
J'aurais tant à lui dire si j'avais su parler
Comment lui faire lire au fond de mes pensées?
Mais comment font ces autres à qui tout réussit?
Qu'on me dise mes fautes mes chimères aussi
Moi j'offrirais mon âme, mon coeur et tout mon temps
Mais j'ai beau tout donner, tout n'est pas suffisant
S'il suffisait qu'on s'aime, s'il suffisait d'aimer
Si l'on changeait les choses un peu, rien qu'en aimant donner
S'il suffisait qu'on s'aime, s'il suffisait d'aimer
Je ferais de ce monde un rêve, une éternité
J'ai du sang dans mes songes, un pétale séché
Quand des larmes me rongent que d'autres ont versées
La vie n'est pas étanche, mon île est sous le vent
Les portes laissent entrer les cris même en fermant
Dans un jardin l'enfant, sur un balcon des fleurs
Ma vie paisible où j'entends battre tous les coeurs
Quand les nuages foncent, présages des malheurs
Quelles armes répondent aux pays de nos peurs?
S'il suffisait qu'on s'aime, s'il suffisait d'aimer
Si l'on pouvait changer les choses et tout recommencer
S'il suffisait qu'on s'aime, s'il suffisait d'aimer
Nous ferions de ce rêve un monde
S'il suffisait d'aimer
Lalu, copy-paste ke situs Google Translate dan Anda akan mendapat terjemahan 'ala-ala' seperti berikut:
[caption caption="Print Screen Laman Google Translate yang Berisi Terjemahan Lagu "S'il Suffisait d'Aimer" Milik Penyanyi, Celine Dion"]
Aku memimpikan wajahnya aku menasrifkan tubuhnya
Lalu aku membayangkan orang-orang di sekitarku
Begitu banyak yang ingin kukatakan, jika bisa berbicara
Bagaiamana membuatnya memahami apa yang ada di dasar pikiranku
Tetapi dengan yang lain yang telah berhasil?
Ketika orang-orang mengatakan kesalahanku dan juga khayalan-khayalanku
Akan kuberikan jiwaku, hatiku dan waktuku
Tetapi walaupun telah kuberikan semua, semuanya tidak cukup
Jika saling mencintai itu cukup, jika mencintai itu cukup
Jika kita sedikit mengubah beberapa hal, tidak ada yang akan memberikan cinta
Jika saling mencintai itu cukup, jika mencintai itu
Aku akan membuat dunia ini sebuah mimpi, keabadian
Ada darah dalam impian-impianku, daun bunga yang kering
Ketika air mata yang dikeluarkan orang lain menggerogotiku
Hidup tidaklah kebal, pulauku di bawah angin
Pintu-pintu membiarkan teriakan-teriakan masuk walaupun tertutup
Dalam taman kanak-kanak, di atas balkon berbunga
Hidupku damai dimana aku mendengar tabuhan semua hati
Ketika awan mendung menandakan keburukan
Tentara apa yang berhubungan dengan negara ketakutan kita?
Jika saling mencintai itu cukup, jika mencintai itu cukup
Jika kita dapat mengubah beberapa hal dan mengulang semuanya
Jika saling mencintai itu cukup, jika mencintai itu cukup
Kita akan membuat mimpi ini sebuah dunia
Jika saling mencintai itu cukup
Kelihatannya serupa namun tak sama kan? Ya, karena butuh pemahaman lebih. Ini baru satu lagu. Belum lagu-lagu lain dari para penyanyi dari kawasan Francophone (negara-negara penutur bahasa Perancis) yang memiliki karakter berbeda.
Menurut Anda, bagaimana liriknya ketika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia? Romantis kan? Atau malah bikin Anda jadi mewek di pojok kamar karena pas dengan kondisi yang dialami saat ini? Hayoooo, awas baper!
Bandung, 12 Februari 2016
Luana Yunaneva
Sumber:
http://musique.ados.fr/Celine-Dion/S-il-Suffisait-D-aimer-t1315.html
http://lib.unnes.ac.id/7491/1/10437.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H