Dear Pembaca yang Budiman,
Hampir seluruh lapisan masyarakat mengatakan hal ini, terutama bagi mereka dengan pengalaman pribadinya. Dikota besar seperti Jakarta ini, kota yang sangat berat beban tuntutannya. telah menjadikan manusia dialamnya, secara tidak langsung telah memiliki pola sendiri dalam menjalani kehidupannya. Demi segenggam emas dan sesuap nasi, sekantong rupaih.
Dan orang akan mengabaikan waktu-waktunya untuk dirinya sendiri. baik waktu makan, tidur dan refreshing.
Jika sudah demikian semuanya adalah keadaan yang telah menjadi pola. hal yang demikian itu, perubahan ekstrim pada kebiasaan diri. sahabat saya mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan terus menerus lebih dari tiga kali akan menjadi kebiasaan baru untuk tubuh. contohnya, begadang atau tidur larut malam lebih dari tiga kali berturut-turut menjadi kebiasan.
Jakarta tempat mengais rejeki, mewujudkan mimpi, tempat sebagian orang untuk melanjutkan hidupnya, tempat bagi sebagian besar orang untuk menopang hidupnya. jika sudah demikian biasanya mereka akan mengabaikan waktu-waktu penting yang dibutuhkan dirinya. sampai-sampai sarapan saja tak sempat. faktor - faktor diatas akan selamanya demikian, yang sudah pasti seperti lingkaran setan yang tak akan berakhir. mengabaikan kesehatan hal yang sudah lumprah, mengobati adalah hal yang wajar dilakukan ketimbang mencegah.
Mula-mula demam, radang, daya tahan tubuh mulai berkurang, lalu tifus (typoid), liver, hati, jantung, stroke, semua akibat pencernaan yang tak baik.
Karenanya saya menjaga pola makan teratur, sarapan yang benar dan tepat waktu, tidur yang cukup, dan olah raga.
Ini yang saya lakukan :
1. Sarapan di jam 06:00 - 09:00 (usahakan diantara jam-jam tersebut/ tidak lebih)
2. Minum air putih saat baru membuka mata di pagi hari.
3. sebelum sarapan utama (nasi/ sarapan berat) Minum segelas madu hangat
