Ketika ditanya tentang Nusakambangan yang dianggap pulau yang angker dan dan berbau mistik, menurut Didiek biasa-biasa saja. Keamanan terjamin karena aktivitas berlangsung 2 jam setiap hari, jadi segala sesuatu dapat terus menerus terpantau. “Selama disini, belum ada binatang buas seperti harimau mendatangi lokasi perusahaan. Memang ada laporan ditemukan jejak harimau di dalam hutan, namun baru jejaknya,” lanjut Didiek. “Mengenai hal berbau mistik, tentu jawabannya juga dengan cara mistik,” ujar Didiek memancing tawa. Mengenai penghijauanyang sudah berlangsung sejak tahun 2010, kini dilokasi sudah terdapat 10 jenis tanaman dengan jumlah 453 pohon. Diantaranya adalah. Kupu-kupu, telok, manggisan, bayer, laban, trembesi, kedoya, vicus dan lain-lain.
Tak terasa sudah sore. Rombongan bergegas menuju dermaga dan langsung naik ke perahu. Kembali ke dermaga pemberangkatan untuk mengambil barang-barang yang dititip sekaligus mengembalikan APD. Dan perjalanan dilanjutkan ke hotel tempat menginap.
Ramah Tamah Berpadu Wawancara
Satu persatu anggota rombongan mendatangi recepsionist hotel, mengabli kunci kamar yang sudah disediakan. Satu kamaruntuk untuk dua orang. Kepenatan terasa menyergap badan. Maklum, aktivitas hari itu sudah dimulai sejak subuh, dan berlangsung tanpa jeda sehari penuh. Tapi masih ada acara yang mesih dituntaskan hari itu yakni makan malam dan ramah tamah, terutama dengan para pejabat dan staf BLHD kabupaten Cilacap, dan tentu juga dengan pihak PT Holcim Indonesia Tbk.
Dengan suasana santai masing-masing menyantap makanan yang sudah tersedia. Alunan musik dan suara biduandengan lagu-lagu bernada romantis membuat suasana jadi semarak. Anggota rombongan juga diminta membawakan lagu kesukaan masing-masing.Ir. Sabar Ginting memilih mendendangkan lagu “Sai Anjau” dari Sumatera Utara. Vivien Rosa Ratnawati dengan lagu lawas “Let It Be Me,” sedangkan seorang ibu stafBLHD Cilacap menyanyikan lagu “Cinta Pertama,” lagu populer di tahun 1960-an melalui duet Patty Sisters.
Tapi bagi wartawan, kesempatan ramah tamah dijadikan ajang wawancara untuk memperoleh informasi lebih dalam tentang pengelolaan lingkungan hidup. Ir. Sabar Ginting menjadi narasumber yang dincer banyak wartawan. Juga narasumber dari BLHD Cilacap. Selain untukcrosscheck temuan di lapangan, juga untuk mendapatkan informasi awal tentang Kampung Laut yang menjadi tujuan kunjungan esok hari. Pukul 23.00 WIB, ramah tamah selesai, sebagian rombongan langsung menuju kamar. Sebagian lagi keluarmelihat kota Cilacap diwaktu malam.Kota ini relatif bersih, juga tenang, sepi pada malam hari (PAULUS LONDO/SUAR/LS2LP).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H