Mohon tunggu...
SUAR LSSPI
SUAR LSSPI Mohon Tunggu... -

SUAR (Suara Akar Rumput) adalah bagian dari LS2LP (Lembaga Studi Sosial Lingkungan @ Perkotaan)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dari Jantung Jakarta Menuju Nusakambangan (Press Tour KLH)

16 Oktober 2014   03:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:51 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14133768651876133176
14133768651876133176
1413376950246007583
1413376950246007583
1413377043715268513
1413377043715268513
1413377128807237874
1413377128807237874


Ketika ditanya tentang Nusakambangan yang dianggap pulau yang angker dan dan berbau mistik, menurut Didiek biasa-biasa saja. Keamanan terjamin karena aktivitas berlangsung 2 jam setiap hari, jadi segala sesuatu dapat terus menerus terpantau. “Selama disini, belum ada binatang buas seperti harimau mendatangi lokasi perusahaan. Memang ada laporan ditemukan jejak harimau di dalam hutan, namun baru jejaknya,” lanjut Didiek. “Mengenai hal berbau mistik, tentu jawabannya juga dengan cara mistik,” ujar Didiek memancing tawa. Mengenai penghijauanyang sudah berlangsung sejak tahun 2010, kini dilokasi sudah terdapat 10 jenis tanaman dengan jumlah 453 pohon. Diantaranya adalah. Kupu-kupu, telok, manggisan, bayer, laban, trembesi, kedoya, vicus dan lain-lain.

1413377408379933177
1413377408379933177
1413377588592757993
1413377588592757993


Tak terasa sudah sore. Rombongan bergegas menuju dermaga dan langsung naik ke perahu. Kembali ke dermaga pemberangkatan untuk mengambil barang-barang yang dititip sekaligus mengembalikan APD. Dan perjalanan dilanjutkan ke hotel tempat menginap.

14133778982083592749
14133778982083592749

141337796897426170
141337796897426170

Ramah Tamah Berpadu Wawancara

Satu persatu anggota rombongan mendatangi recepsionist hotel, mengabli kunci kamar yang sudah disediakan. Satu kamaruntuk untuk dua orang. Kepenatan terasa menyergap badan. Maklum, aktivitas hari itu sudah dimulai sejak subuh, dan berlangsung tanpa jeda sehari penuh. Tapi masih ada acara yang mesih dituntaskan hari itu yakni makan malam dan ramah tamah, terutama dengan para pejabat dan staf BLHD kabupaten Cilacap, dan tentu juga dengan pihak PT Holcim Indonesia Tbk.

14133781131838930853
14133781131838930853
14133781791920334322
14133781791920334322


14133782471999103971
14133782471999103971

Dengan suasana santai masing-masing menyantap makanan yang sudah tersedia. Alunan musik dan suara biduandengan lagu-lagu bernada romantis membuat suasana jadi semarak. Anggota rombongan juga diminta membawakan lagu kesukaan masing-masing.Ir. Sabar Ginting memilih mendendangkan lagu “Sai Anjau” dari Sumatera Utara. Vivien Rosa Ratnawati dengan lagu lawas “Let It Be Me,” sedangkan seorang ibu stafBLHD Cilacap menyanyikan lagu “Cinta Pertama,” lagu populer di tahun 1960-an melalui duet Patty Sisters.

Tapi bagi wartawan, kesempatan ramah tamah dijadikan ajang wawancara untuk memperoleh informasi lebih dalam tentang pengelolaan lingkungan hidup. Ir. Sabar Ginting menjadi narasumber yang dincer banyak wartawan. Juga narasumber dari BLHD Cilacap. Selain untukcrosscheck temuan di lapangan, juga untuk mendapatkan informasi awal tentang Kampung Laut yang menjadi tujuan kunjungan esok hari. Pukul 23.00 WIB, ramah tamah selesai, sebagian rombongan langsung menuju kamar. Sebagian lagi keluarmelihat kota Cilacap diwaktu malam.Kota ini relatif bersih, juga tenang, sepi pada malam hari (PAULUS LONDO/SUAR/LS2LP).

14133782992041511908
14133782992041511908
1413378353704852129
1413378353704852129

1413378416107697682
1413378416107697682
14133784671767942572
14133784671767942572

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun