Mohon tunggu...
TRI SULISTYO NUGROHO
TRI SULISTYO NUGROHO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi.сохранять дух, чтобы достичь своих целей

Perkenalakan saya Tri Sulistyo Nugroho. Saya merupakan mahasiswa aktif di salah satu perguruan tinggi negeri yakni Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.Saya memilik hobi menulis,berkelana,belajar bahasa dan hal menggasikan lainnya.Saya memiliki impian untuk meneruskan jenjang pendidikan saya lebih tinggi diluar negeri,khusunya russia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permasalahan UMKM Peternak Murai Batu di Masa Pandemi

7 September 2021   22:42 Diperbarui: 7 September 2021   22:46 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto pemilik peternakan "Alif Kurniawan" dokumentasi pribadi

Hal-hal dan perlakuan istimewa di atas dilakukan demi menciptakan burung murai batu yang tangguh dan prima dalam segi stamina untuk menghadapi pertandingan-pertandingan Gantangan yang akan dilakukan saat pandemi usai nanti.Tentunya seluruh perwatan yang dilakukan di peternakan ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Dalam seminggu ia mengatakan bisa menghabiskan biaya sekitar 550.000,jika dalam satu bulan saja untuk  biaya pakan murai batu 10 pasang bisa menghabisakan biaya sekitar Rp.2.200.000,biaya ini belum termasuk biaya vitamin dan alat penunjang lainnya.Besaran biaya yang tidak sedikit ini lah membuat peternak murai batu ini memutar otak demi memenuhi kebutuhan rumah tangga dalam peternakan yang dijalankannya.

foto trotolan (bibit murai batu) dokumentasi pribadi
foto trotolan (bibit murai batu) dokumentasi pribadi

Dimasa pandemi ini omset penjualan sedang mengalam penurunan.

Peminat burung kicauan pun menurun drastis,sudah tidak ada harapan lagi karena banyak tutupnya Gantangan.Hal seperti ini mau tidak mau membuat para peternak burung murai batu berinvoasi dalam mencapai mangsa pasar yang baru.Mereka harus beradaptasi dengan pandemi ini dan mulai bangkit dari kerugian yang berturut-turut.

Dalam pemasaran yang biasanya dilakukan secara langsung dan bertatap muka untuk bernegosiasi,kini dapat diakali dengan adanya media percakapan online seperti Whatsapp.Melalui Whatsapp penjual dan pembeli bisa saling bernegosiasi dalam menentukan harga tanpa harus bertemu secara lansgung,tentunya hal ini sangat efektif dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 disaat situasi yang sedang genting ini.

Untuk media promosi biasanya saudara "Alif Kurniawan" melakukan promosi melaui snap Whatsapp dan forum Facebook dalam menjajakan burung hasil ternakannya.

Tak jarang juga ia menerima pesanan dari pembeli yang jauh bahkan dari luar pulau jawa.Kedepannya pemilik peternakan burung murai batu memiliki harapan agar pandemi Covid-19 ini dapat segera berlalu dan kebijakan PPKM (Pembatasan Sosial Bersekala Besar) segera dihapuskan agar tercipta suasana yang harmonis seperti sediakala tanpa ada hambatan dalam melakukan transaksi jual beli.

"Sebelah kiri adalah saya,sebelah kanan pemilik peternakan"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun