Hal-hal dan perlakuan istimewa di atas dilakukan demi menciptakan burung murai batu yang tangguh dan prima dalam segi stamina untuk menghadapi pertandingan-pertandingan Gantangan yang akan dilakukan saat pandemi usai nanti.Tentunya seluruh perwatan yang dilakukan di peternakan ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Dalam seminggu ia mengatakan bisa menghabiskan biaya sekitar 550.000,jika dalam satu bulan saja untuk biaya pakan murai batu 10 pasang bisa menghabisakan biaya sekitar Rp.2.200.000,biaya ini belum termasuk biaya vitamin dan alat penunjang lainnya.Besaran biaya yang tidak sedikit ini lah membuat peternak murai batu ini memutar otak demi memenuhi kebutuhan rumah tangga dalam peternakan yang dijalankannya.
Dimasa pandemi ini omset penjualan sedang mengalam penurunan.
Peminat burung kicauan pun menurun drastis,sudah tidak ada harapan lagi karena banyak tutupnya Gantangan.Hal seperti ini mau tidak mau membuat para peternak burung murai batu berinvoasi dalam mencapai mangsa pasar yang baru.Mereka harus beradaptasi dengan pandemi ini dan mulai bangkit dari kerugian yang berturut-turut.
Dalam pemasaran yang biasanya dilakukan secara langsung dan bertatap muka untuk bernegosiasi,kini dapat diakali dengan adanya media percakapan online seperti Whatsapp.Melalui Whatsapp penjual dan pembeli bisa saling bernegosiasi dalam menentukan harga tanpa harus bertemu secara lansgung,tentunya hal ini sangat efektif dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 disaat situasi yang sedang genting ini.
Untuk media promosi biasanya saudara "Alif Kurniawan" melakukan promosi melaui snap Whatsapp dan forum Facebook dalam menjajakan burung hasil ternakannya.
Tak jarang juga ia menerima pesanan dari pembeli yang jauh bahkan dari luar pulau jawa.Kedepannya pemilik peternakan burung murai batu memiliki harapan agar pandemi Covid-19 ini dapat segera berlalu dan kebijakan PPKM (Pembatasan Sosial Bersekala Besar) segera dihapuskan agar tercipta suasana yang harmonis seperti sediakala tanpa ada hambatan dalam melakukan transaksi jual beli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H