Mohon tunggu...
Hameisha Dwi Putri
Hameisha Dwi Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Departemen Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Padang

Lalalalala

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemberdayaan Masyarakat Petani Sawah (Studi Kasus di Kenagarian Parit Malintang)

4 Juni 2023   22:35 Diperbarui: 4 Juni 2023   22:44 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekerjasama dengan perusahaan swasta untuk mengedukasi masyarakat, meningkatkan akses pasar produk lokal, dan meningkatkan kesempatan kerja.

Proyek Corporate Social Responsibility (CSR) untuk memberdayakan masyarakat setempat, seperti pemberian beasiswa pendidikan, pengembangan infrastruktur, dan pelatihan keterampilan.

Proyek Corporate Social Obligation (CSR) untuk memungkinkan jaringan terdekat, seperti penghargaan pendidikan, pengembangan kerangka kerja, dan pelatihan keterampilan.

Peningkatan produksi padi terlihat sebagai hasil dari pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan produksi padi di kalangan petani Nagari Parit Malintang. Proses peningkatan kapasitas masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya manusia dan alam yang tersedia di lingkungannya dengan lebih baik dikenal sebagai pemberdayaan masyarakat. Bantuan dari pemerintah harus dilakukan dalam hal terpenuhinya berbagai macam kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk sandang, pangan, dan tempat tinggal, dan apabila berbagai kebutuhan tersebut menjadi ukuran kehidupan sosial ekonomi seseorang atau sekelompok orang.

Dalam pemberdayaan masyarakat, penting agar kelompok tani dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan khusus dibidang tanah dan budidaya padi, sehingga dapat meningkatkan produksi padi. Apabila dibandingkan dengan musim tanam sebelumnya, peningkatan produksi padi mengacu pada peningkatan jumlah dan kuantitas produksi padi berbentuk gabah atau beras yang dihasilkan oleh kegiatan pertanian perseorangan atau kelompok tani selama musim tanam tersebut. Hal ini dapat menjadi patokan peningkatan hasil musim demi musim dan sumber informasi mengenai setiap tahapan produksi yang mengarah pada hasil yang lebih tinggi.

Menurut Soekartawi (2002) berpendapat bahwa faktor produksi menentukan jumlah output yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi tersebut dapat digabungkan untuk mencapai produksi yang optimal. Beberapa sumber literatur berbicara tentang faktor produksi lahan, modal untuk membeli bibit, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja dan faktor manajemen, serta faktor produksi lainnya seperti tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat keterampilan, dan lain-lain.Dengan pemahaman bahwa efisiensi per satuan luas atau luas panen dapat ditingkatkan untuk meningkatkan produksi, maka produksi padi sangat ditentukan oleh luas panen dan hasil per hektar.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan produksi padi diperlukan faktor-faktor produksi misalnya: kesuburan tanah, modal, benih dan varietas unggul, pupuk, obat-obatan, dan pengendalian hama Produksi padi di dataran rendah akan meningkat jika semua faktor produksi diperhitungkan. Dengan pemberdayaan masyarakat tersebut, musim panen padi produktif seluas 162 hektar menghasilkan 4,46 ton per hektar, menandakan peningkatan produksi beras di Nagari Parit Malintang.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Upaya pemberdayaan masyarakat bidang pertanian di nagari Parit Malintang secara keseluruhan telah terlaksana dengan baik, hal ini harus terlihat dari keunggulan daerah setempat dengan adanya program penguatan di Nagari Parit Malintang termasuk penyuluhan dan pelatihan. Dengan adanya penyuluhan dan pelatihan ini diharapkan masyarakat bisa untuk bertani dengan teknologi modern dan meningkatkan hasil panen setiap musimnya.

Saran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun