Dulu.. sepertinya memang kognitif yang diutamakan ya. Harus cerdas. Rangking 1. Rajin belajar. Etc etc.
Tidak salah siy memang..
Tapi ternyata bukan hanya itu yang utama.
Kata Rasulullah SAW, "Ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila rusak, niscaya akan rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama qolbu." (HR Bukhari dan Muslim)
Sewaktu kuliah di Bandung, saya suka dengar kajian Aa Gym tentang hati, qolbu. Makanya beliau namakan MQ ya, Manajemen Qolbu. Rasanya memang nyes siy, adem.
Kalau lagi nunggu lampu merah, lama. Ya capek lah kalau ditambah kesel-kesel. Dzikir, inget Allah. Ah jadi ada kesempatan tuk nambah dzikir niy. Kan jadi enak. Tenang.
Kalau ada yang hina-hina.. ya kita tunjukkan saja dengan perbaikan diri dan peningkatan karya.
Hal-hal yang bikin saya jadi ikut teradem-adem dengernya.
Seiring lulus kuliah dan pindah tempat tinggal, lalu kesibukan yang berganti.. saya jadi semakin jarang mendengarkan kajian beliau.
Sampai suatu hari saya bertanya-tanya.. ini apa sebenarnya yang perlu diperbaiki? Melihat kekurangenakan di sana di sini di situ. Setelah bertanya dan belajar ke beberapa guru.. dari ustad ustadzah sampai pakar di bidang psikologi, barulah saya paham jawabannya: tazkiyatun nafs; mentaubati dan meng-istighfari kesalahan serta dosa yang dulu-dulu. Sejak masa baligh sampai hari ini. Juga menyelesaikan emosi masa lalu, termasuk ikhtiar menyembuhkan trauma, memaafkan, membersihkan penyakit hati, dsb.
Tapi tentu tak hanya itu.
Aspek fisik pun perlu diperhatikan; pola makan, pola tidur, kegiatan olahraga, gerak badan, asupan makanan minuman sehat, dan lainnya.
Pada akhirnya saya berkesimpulan: yuk perbaiki dan benahi ketiga aspek ini tuk diri dan hidup yang lebih baik. Aspek apa aja tuh? Aspek spiritual, psikologis, dan fisiologis.
Haah.. tiga aspek?
Banyaknyaa.
Ya gimana atuh. Karena body, mind, and soul itu berkaitan. Nggak bisa hanya fokus di satu sisi, tapi mengabaikan yang lain.
And then the journey begun ^^
Spiritual; taubat dan istighfar. Ber-tazkiyatun nafs. Mendekat pada Allah, belajar dan menghayati ilmu dan konsep hidup berdasarkan Islam dengan benar, perbanyak mengingat dan beribadah pada-Nya.
Psikologis; healing itu bukan jalan-jalan atau belanja lho ya, kalo itu mah refreshing hehe. Tapi healing yang benar seperti memaafkan, menyembuhkan trauma masa lalu, menyelesaikan emosi gitu ya. Bisa ke mana? Jaman now dah banyak banget praktisi, konselor, coach, psikolog yang bisa membantu. Monggo disesuaikan aja.
Fisiologis; apa yang dimasukkan ke mulut dan badan diperhatikan. Halal ngga, menyehatkan ngga, enak ngga :D udah pasti ini mah ya. Lalu gimana pola geraknya. Gimana olahraganya. Merutinkan senyum lebar tanpa alasan selama 20 detik per hari ternyata juga bagus lho tuk keseluruhan kesehatan.
Ubah kebiasaan lama yang usang jadi kebiasaan baru yang baik dan bikin glowing.
Kerjakan sedikit demi sedikit, setiap hari.
3M kalau kata Aa Gym mah; mulai dari diri sendiri, mulai dari yang mudah, mulai saat ini.
Tak mudah? Iya.
Nggak sebentar? He eh.
Tapi insyallah hasilnya maknyus banget kok.
Apalagi kalau bersandarnya ke Allah ya, bukan ke diri sendiri atau orang lain. Diniatkan menjalani semua tuk ibadah. Berharap ridho dan kasih sayang-Nya. Karena sungguh lelah bersandar ke manusia mah.
Diri sendiri lemah, manusia lain juga sama. Terbatas sekali kemampuannya.
Makanya salah satu dzikir termahsyur adalah Laa hawla wa laa quwwata illah billaah.
"Tiada daya dan upaya, kecuali dengan kekuatan Allah yang MahaTinggi lagi MahaAgung."
Ikut mendoakan semua keluarga dan teman yang sedang membutuhkan penyembuhan dan penguatan.. semoga Allah kasih berbagai petunjuk serta cahaya-Nya dan kemudahan dalam menjalani satu per satu proses ya. Benar-benar pada-Nya kita bergantung. Allahushshomad.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H