Mohon tunggu...
Gita Lovusa
Gita Lovusa Mohon Tunggu... Freelancer - penyemarak di serusetiapsaat.com

Penyuka kebaikan, penyuka senyuman, penyuka bacaan, penyuka tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Love

Keluarga Sakinah yang Dirindukan Surga

18 Oktober 2021   13:20 Diperbarui: 18 Oktober 2021   16:09 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, yang menyampaikan kita pada sesi keempat dari baiti jannati series ini. Tadinya saya kira Abi Makki dan Ummi Makki hanya akan sharing seputar keluarga mereka yang sifatnya umum.. eh ya Allah, masyallah ternyata isinya penuh huhu. Jadi diluruskan lagi makna keluarga sakinah yang sering didengungkan oleh banyak pasangan. Apa sih keluarga sakinah itu sebenarnya? Apalagi ada tambahan 'yang dirindukan surga'. Duh ya Allah, siapa yang nggak mau?

Ummi Makki mengawali penuturannya dengan membaca surat ini. Baru saya sadari bahwa makna surat ini masyallah ya. Semoga bukan hanya menjadi penghias di kartu-kartu undangan pernikahan, tapi juga memenuhi relung jiwa setiap pasangan.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Ar-Ruum 21)

Sakinah secara bahasa berarti tenang, ketenangan. Keluarga sakinah artinya keluarga yang tenang. Dalam kisah Adam yang pertama kali melihat Hawa (saya tuliskan kisahnya di Istri Penyejuk Hati), sakinah memiliki makna penenang hati, penyejuk jiwa. Keluarga yang tenang bukan berarti tidak ada masalah. Karena bahtera yang baik bukan yang tanpa guncangan, ombak, atau badai, tapi bahtera yang mampu menyelesaikan setiap masalah dengan petunjuk dan pertolongan Allah.

Sakinah merupakan salah satu sifat surga. Yang mana surga ini adalah khoolidiina fiiha 'abadaa. Di surga itu kekal. Tidak ada keinginan yang tertolak. Di sana kita akan sibuk menikmati semua keindahan-keindahan yang ada di surga. Ummi Makki berpesan, "Saat mendengar tentang surga, berdoa atau aamiin-kan ya agar bisa ke jannah-Nya. Dan kalau mendengar tentang neraka, minta Allah tuk menjauhkan kita dari neraka."

Nabi mengumpamakan dunia sebagai jembatan. Dunia adalah jembatan penghubung ke akhirat. Usia akhirat lebih lama daripada usia dunia. Satu hari di akhirat sama dengan 50.000 hari di dunia. So, mari persiapkan akhirat kita yang juauh lebih lama dan kekal itu dengan baik.

Di surga ada tujuh tingkatan dan tiap tingkatan ada seratus tingkatan. Wow, masyallah! Surga yang seluas itu diciptakan Allah untuk kita sekeluarga. Aamiin. Kata siapa? Kata Allah. Yuk, simak surat Ar-Ra'd 23-24:

(yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;

(sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.

Dari dua ayat di atas bisa diketahui kalau mau masuk surga 'Adn harus ada modal kesabaran.

Keluarga sakinah yang dirindukan Allah adalah keluarga yang memiliki kesabaran. Kesabaran dalam hal:

1. Kesabaran menerima kekurangan dari pasangan dan anak-anak. 

Fungsi kita sebagai pakaian, untuk menutup aurat pasangan. Aurat itu aib. Jangan menjadikan kekurangan sebagai candaan. Tapi jadikan kekurangan pasangan dan anak-anak sebagai fasilitas kita untuk mendapat jannah-Nya Allah, jika kita mampu bersabar.

Berpikirlah kalau kekurangan itu adalah keberkahan dari Allah.

Yang Allah kasih adalah yang terbaik untuk kita.

Jangan pernah pede dengan ibadah-ibadah kita' shalat, puasa, zakat, dll. Allah memberikan kekurangan yang ada tuk disabari sebagai kendaraan kita menuju jannah-Nya.

Tutupi keburukan pasangan dengan kebaikan. Jika menyukai pasangan karena kelebihannya, ini sudah biasa. Tapi kalau mau menerima kekurangan masing-masing, ini yang dahsyat. Inilah yang dikatakan mawaddah.

Mawaddah secara bahasa artinya cinta, tapi bukan cinta yang biasa (al hubb, mahabbah). Apa bedanya?

Ciri mahabbah:

- Selalu meminta balasan

- Sifatnya sebentar saja

- Tidak bisa menerima kekurangan

Ciri mawaddah:

- Tidak meminta balasan

- Bertahan lama sifatnya

- Tidak melihat kekurangan

Di dalam rumah tangga jangan mengandalkan mahabbah.

2. Kesabaran dalam beribadah dan menutup akses pintu syaithan.

Tuk kepala keluarga yang paling utama adalah menjauhkan keluarga dari api neraka.

Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. (At-Tur 21)

Misal seorang ayah di surga Firdaus, istri dan anak ikut, dengan syarat mampu menjaga keluarga dari neraka.

Lalu tugas ibu apa? Tugas ibu berusaha mengumpulkan keluarga di surga. Whaa ya Allah. Pesan Ummi Makki, "Terus semangat dan sabar ketika mengingatkan keluarga tuk shalat. Jangan ada kata bosan atau capek."

3. Kesabaran dalam mendengar, menyimak, memahami apa yang disampaikan pasangan dan anak dalam senang serta susah.

Pasangan punya kewajiban tuk mengingatkan dan punya hak tuk didengarkan.

.. watawa shoubil haqqi watawa shoubisshabr. 

.. saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran. (Al-Ashr 3)

Seperti Rasulullah yang juga menerima saran dari istrinya.

4. Keluarga yang mampu bersyukur atas kenikmatan atau kebaikan yang dimiliki pasangan.

Sampaikan rasa syukur dan terima kasih pada Allah atas pasangan yang sudah Allah beri, atas rasa cinta yang Allah titipkan.

Puji pasangan kita karena pujian adalah sedekah. Apa itu sedekah?

Sedekah adalah memasukkan rasa bahagia ke orang lain. Dan sedekah paling utama adalah ke keluarga.

Tahaddu tahabbu yang berarti saling memberi hadiah lah kalian agar saling menyayangi.. bisa diwujudkan dengan cara mengapresiasi atau memuji yang bikin orang lain senang, jadi nggak hanya berupa pemberian benda atau hadiah.

Penghargaan tertinggi bagi pasangan adalah diberi ucapan semacam ini:

"Kamu istri solehah, Ma." atau

"Yah, kamu yang paling baik dalam menafkahi keluarga."

Ubah me time menjadi we time.

Me time seorang muslim itu bisa dengan shalat tahajud atau mengikuti kajian.

We time itu berarti kumpul dengan keluarga. Dan keluarga adalah tempat kita menyatukan kebiasaan serta minat yang berbeda.

Kalau ada perbedaan pendapat, istri turut pendapat suami, selama nggak bertolak dengan syariat Allah.

Jika masing-masing ingin membahagiakan pasangan, maka itu adalah keluarga yang luar biasa. Seperti kisah pasangan suami istri yang kekurangan.. si istri yang berambut panjang dan senang disisiri oleh sang suami, sisirnya patah. Di saat yang sama, jam tangan sederhana kesayangan sang suami, talinya rusak. Yang ada di benak mereka masing-masing adalah bagaimana cara membahagiakan pasangan. Diam-diam si istri rela memotong rambut dan menjual rambutnya itu. Uang hasil jualan dibelikan tali jam tuk sang suami. Sang suami berlapang hati menjual jam kesayangannya yang sudah rusak dan dari hasil jualan itu ia belikan sisir tuk si istri. Mereka terkejut ketika mengetahui apa yang dilakukan pasangannya. Di situlah indahnya ketika masing-masing memikirkan cara bagaimana membahagiakan pasangan.

Jangan saling menyalahkan antar pasangan. Karena Adam Hawa tidak saling menyalahkan. Doanya yaitu rabbanaa zalamnaa anfusanaa.. Digunakan kata ganti nahnu atau naa yang artinya kami di ayat ini.

Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Al-A'raf:23)

Wajar jika ada kesal sama pasangan karena tiap hari ketemu. Kalau nggak ada kesal biasanya karena jarang bertemu dan berkomunikasi, bahkan karena memang nggak kenal :D

5. Saling memaafkan, saling legowo.

Suami adalah yang terbaik tuk istri dan sebaliknya. Kan Allah yang pasangkan.

Jaga dan syukuri serta pelihara dengan baik pasangan dari Allah ini.

Syukuri rasa cinta suami ke kita dan sebaliknya, nanti Allah yang akan tambah rasa cintanya.

Kalau suami membahagiakan temannya, ada pahala. Tapi kalau suami membahagiakan istrinya, pahalanya jauh lebih besar. Gitu juga sebaliknya.

Sampaikan rasa cinta ke pasangan dengan lisan dan perbuatan, yang bikin pasangan senang.

Faidza faraqta fanshob

"Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)." (Al-Insyirah 7)

Lanjut ibadah dengan ibadah lain. Dan keluarga yang baik adalah keluarga yang saling mengingatkan tuk beribadah.

Lalu ada yang bertanya, bagaimana caranya jika istri mau kasih saran atau nasihat ke suami?

Ummi Makki menjawab:

Posisikan diri sebagai makmum dalam shalat.

Diingatkan dengan tepukan lembut.

Dengan hikmah. Seakan-akan ada pertanyaan. Jangan kayak menggurui.

Syukuri sekecil apapun kebaikan suami; suami masih mau shalat, sedekah, zakat, menafkahi keluarga.

Abi Makki menjawab:

Ada tiga hal yang harus dilakukan istri ketika mau mengajak pasangan berhijrah:

a. Syukuri; syukuri setiap inci kebaikan suami. Allah kasih suami yang ajak nikah tanpa pacaran, syukuri Allah kasih suami yang bertanggung jawab menafkahi keluarga.

b. Doa; doakan terus pasangan di dalam shalat dan luar shalat.

c. Kasih nasihat bil hikmah, dengan lembut.

Tambahan dari Ummi Makki:

Perbanyak istighfar, shalawat, doa ketetapan iman ya muqollibal quluub, doa kelancaran lisan dan lapang dada rabbisy rohli shodri.. baru bismillah. Tugas kita hanya menyampaikan atau mengingatkan dengan baik. Allah yang kasih hidayah.

Harap diingat bagi siapa pun yang ingin atau sedang berhijrah.. bahwa hijrah adalah ketika hablumminallah dan hablumminannas semakin baik. Makin taat sama Allah, makin baik juga sama pasangan *ihiy ^_^

Baarakallahu fiikum untuk MTSC yang sudah menyelenggarakan seri kajian yang cakep banget ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun