c. Do role playing: mempraktekkan. Orangtua dan anak bermain peran sesuai materi briefing.
d. Ask: bertanya apakah anak sudah mengerti atau masih ada yang perlu dijelaskan.
e. Evaluasi: mengecek pemahaman anak. Minta anak menjelaskan ulang mengenai materi briefing.
4. Tahapan dalam briefing bisa tidak dilakukan semuanya. Dilakukan sesuai kebutuhan saja.
5. Briefing bisa dilakukan pada anak sejak masih dalam kandungan sampai usia remaja.
Di lain kesempatan, saya pun mem-briefing Cha (10 tahun) ketika dia hendak ikut pelatihan ESQ for Kids untuk pertama kalinya. November 2017, saya sudah memberitahukan mengenai kegiatan ini. Karena Cha belum mau ikut kegiatan yang menginap, saya dengan semangat bilang, "Cha, ini ada acara anak yang nggak menginap. Acaranya dua hari. Dari pagi sampai sore."
"Haa?" katanya kaget. Maklum, anak yang di sekolah hanya empat jam, suka kaget dengan acara yang memakan waktu lebih dari enam jam.Â
"Acaranya ngapain aja?"Â
"Belajar tentang Islam, tentang agama. Tapi kayaknya menyenangkan dan nggak cuma duduk aja." Terus saya ajak Cha menonton video yang ada di akun ESQ.
Setelah menimbang-nimbang, akhirnya dia setuju untuk ikut dan saya daftarkan.
Seminggu sebelum hari-H, saya mulai tanya-tanya ke panitia mengenai kegiatannya secara lebih detil. Seperti bagaimana susunan kursinya, dibagi kelompok atau tidak, ada kakak pembimbingnya nggak, dan sebagainya.