Mohon tunggu...
Lovia Wulandari
Lovia Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa kesehatan

Olahraga X make up

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Durasi Tidur Terhadap kesehatan tubuh

28 Januari 2025   23:00 Diperbarui: 28 Januari 2025   23:00 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Oleh : LOVFIA WULANDARI 

Mahasiswa Universitas Prima Nusantara Bukittinggi Program Studi S-1 keperawatan 

Semua makhluk hidup memerlukan istirahat setelah melakukan aktivitas atau kegiatan karena aktivitas tersebut menggunakan jaringan sel hidup sehingga akan timbul kerusakan pada jaringan tersebut, istirahat ini bertujuan untuk memperbaiki kerusakan yang dimaksud. Istirahat dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya tidur yang dapat membuat tubuh menjadi lebih segar setelah melakukan aktivitas dalam satu hari.

Selama tidur, tubuh mengganti sel-sel yang rusak dengan yang baru dan limbah serta uap kotor yang terjadi pun dibuang. Tidur ini tidak hanya diperlukan oleh manusia dan hewan saja, tumbuh-tumbuhan pun memerlukannya. Sebagai contoh saja, pada siang hari tumbuhan bunga matahari daun-daun kelopak bunganya terbuka dan menutup kembali pada waktu senja menjelang malam hari.

Dalam satu hari, setiap orang pasti tidur dalam waktu yang berbedabeda. Ada orang yang tidur pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari. Durasi tidur juga berbeda-beda. Ada yang tidur selama 6-8 jam, 3-5 jam, dan 1 jam. Orang yang bekerja dengan menggunakan otak atau pikirannya memerlukan lebih banyak tidur dibandingkan dengan orang

yang bekerja dengan fisiknya. Orang-orang yang lemah dan sakit-sakitan memerlukan lebih banyak tidur daripada orang sehat karena saat tubuh sedang sakit diperlukan banyak istirahat. Tetapi, orang tersebut dapat mengalami kurang tidur atau tidak tidur sama sekali.

Durasi tidur setiap orang yang berbeda-beda ini dapat mengakibatkan kurang tidur. Kesehatan tubuh yang dihasilkan tubuh menjadi menurun yang dapat mengakibatkan konsentrasi berkurang, meningkatkan kemungkinan sakit, dan dapat masuk ke rumah sakit. Terlalu lama tidur juga membuat kesehatan tubuh menjadi tidak maksimal yang pada akhirnya membuat tubuh lemas. Hal ini terjadi karena banyak orang yang tidak mengetahui waktu dan durasi tidur yang ideal. Hal tersebut membuat penulis ingin mengetahui apa pengaruh waktu tidur terhadap kesehatan tubuh.

Tidur menurut Kamus Bahasa Indonesia ada dua pengertian, yaitu keadaan berhenti (mengaso) badan dan kesadarannya (biasanya dengan memejamkan mata) serta hendak (mulai) mengistirahatkan badan dan kesadarannya.

Dr. L. Gunawan (2001) mengatakan, "tidur merupakan keadaan hilangnya kesadaran secara normal dan periodik.". Seperti kata Robert MCK Nish, "tidur merupakan keadaan diantara hidup dan mati." (Robert MCK Nish)

 Tidur dapat didefinisikan sebagai status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur diibaratkan dengan aktivitas fisik yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, proses perubahan fisiologis tubuh, dan penurunan respons terhadap stimulus eksternal.

Jenis-jenis tidur

Terdapat dua jenis tidur yang dibagi berdasarkan pola EEG

(elektroensefalogram), yakni tidur gelombang lambat atau NREM (Non

Rapid Eye Movement) dan tidur paradoksial atau REM (Rapid Eye Movement).

 a.Tidur REM (Rapid Eye Movement) atau disebut dengan tidur dengan gerakan mata cepat merupakan tidur dalam kondisi aktif atau tidur paradoksial yang biasanya ditandai dengan mimpi yang bermacammacam, otot-otot kendor, kecepatan jantung dan pernafasan tidak teratur, biasanya lebih cepat, perubahan tekanan darah, gerakan otot tidak teratur, gerakan mata cepat, pembebasan steroid, sekresi lambung meningkat, dan ereksi penis pada pria.

b.Tidur NREM (Non Rapid Eye Movement) disebut dengan tidur dengan gerakan mata lambat adalah tidur yang nyaman. Tanda-tanda tidur NREM, yaitu mimpi berkurang, keadaan istirahat, tekanan darah turun, kecepatan pernafasan turun, metabolisme turun, dan gerakan mata lambat. Tidur NREM dibagi dalam 4 stadium, yaitu stadium atau tingkat pertama, tingkat kedua, tingkat ketiga,dan tingkat keempat.

1). Stadium atau tingkat pertama disebut dengan tidur ringan, dimana seseorang mengalami kesadaran mengantuk, waktu reaksi terhadap rangsang melambat dan intelektual menurun, tetapi orang tersebut tidak merasakannya. Saat di tempat tidur, seseorang dengan stadium pertama tidur ringan dan bergerak atau menggeliat ringan.

2). Sedangkan pada stadium atau tingkat kedua disebut dengan tidur konsolidasi (consolidated sleep). Seseorang yeng tidur pada tingkatan ini bila dibangunkan ia merasa memang benar-benar tidur. Biasanya, orang tersebut merasa cukup sadar atau siaga terhadap keadaan sekelilingnya, namun tidak menyadari seberapa jauh kesadarannya sudah menumpul.

3). Pada stadium ketiga dan keempat, seseorang mengalami tidur dalam atau tidur gelombang lambat, disebut dengan slow wave sleep (SWS) yang merupakan tingkat tidur yang paling dalam, ditandai dengan immobilitas dan lebih sulit dibangunkan. Transisi dari stadium ketiga dan keempat ini biasanya sulit ditentukan.

Malam hari merupakan waktu terbaik untuk tidur. Pada malam hari, tentunya kualitas tidur kita akan jauh lebih baik daripada siang hari. Pada siang hari, sebagian besar orang melakukan banyak kegiatan sehingga membuat dunia ini menjadi berisik, bahkan jauh dari ketenangan. Dengan demikian, kualitas tidur siang tidak akan sebagus tidur malam.

Alasan lain mengapa tidur malam hari itu penting dan lebih baik adalah cahaya. Perlu kita ketahui bahwa tubuh memproduksi hormon melatonin dalam keadaan tanpa cahaya (gelap), yaitu mulai pukul 21.00 (jam 9 malam). Hormon ini memiliki pengaruh besar pada kesehatan kita. Hormon melatonin mampu menekan pertumbuhan sel tumor dan kanker sehingga dapat melindungi tubuh dari kanker. Selain itu, keutamaan tidur pada malam hari, yaitu:

a. Menghindarkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung

Pada siang hari manusia lebih dipengaruhi saraf simpatis yang bersifat aktif. Saraf ini membuat manusia turut aktif dalam bekerja

sehingga meningkatkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung. Pada malam hari saatnya saraf parasimpatik mengistirahatkan tubuh. Jika kita kurang tidur maka keharmonisan ini akan terganggu. Jantung yang seharusnya beristirahat dipaksa terus bekerja, begitu pula dengan tekanan darah. Kurang tidur akan meningkatkan kadar hormon stres, yaitu hormon kortisol yang mengakibatkan kenaikan tekanan darah. Kinerja jantung akan lebih baik dan jantung akan lebih sehat bila kita cukup tidur pada malam hari.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari 5 jam sehari memiliki resiko 39% lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung daripada mereka yang tidak.

b.Meningkatkan daya tahan tubuh

Malam hari hingga menjelang subuh merupakan waktu yang tepat untuk memproduksi hormon melatonin. Hormon ini merupakan antioksidan yang kuat di dalam tubuh. Melatonin akan melawan bibit penyakit maupun radikal bebas. Dengan adanya melatonin berarti kita punya senjata untuk melawan toksin, sehingga daya tahan tubuh meningkat. Melatonin hanya akan diproduksi jika kita tidur dengan mematikan lampu.

 Selain melatonin, tubuh juga akan memproduksi kortisol dalam jumlah normal. Kortisol akan berfungsi mengatur sistem kekebalan tubuh dan tekanan darah. Jadi, cukup tidur merupakan cara tubuh untuk menjaga kesehatan.

 c.Terhindar dari kanker

Tidur yang cukup akan memproduksi melatonin sehingga radikal bebas akan teratasi dan memperkecil resiko terkena kanker. Menurut penelitian, orang yang kerja sampai larut malam atau orang yang sering begadang memiliki resiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker. Hal tersebut disebabkan karena kadar melatonin dalam tubuh mereka yang bekerja di malam hari lebih kecil akibat lebih banyak terekspos cahaya. Cahaya (lampu) dapat menurunkan produksi melatonin. Hormon ini mampu menurunkan resiko terkena kanker. Oleh karena itu, sebaiknya malam hari digunakan untuk beristirahat dan pastikan pula pada malam hari kita tidur dalam kondisi gelap (tidak terpapar cahaya lampu) agar tubuh bisa memproduksi melatonin.

d.Waktu yang tepat untuk membuang racun

Tidur merupakan waktu yang sangat tepat dan dibutuhkan oleh tubuh kita untuk membuang racun. Proses pembuangan racun tersebut akan lebih optimal pada saat malam hari. Namun perlu diketahui bahwa proses pembuangan racun tersebut terjadi pada malam hari di waktuwaktu tertentu, bukan di sembarang waktu. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk tidur terlalu malam atau bangun terlalu siang agar proses pembuangan racun tubuh tidak terganggu.

e.Lebih aktif dan produktif

Tidur yang baik dan berkualitas dapat meningkatkan kewaspadaan.

Cukup tidur juga akan membuat tubuh menjadi lebih bugar. Jika, tubuh

 kita bugar, maka kita pun akan lebih siap melakukan tugas. Orang yang cukup tidur bisa berpikir dan bekerja dengan giat sehingga hasil pekerjaan pun menjadi lebih optimal. Sebaliknya kurang tidur yang akan membuat kita malas, menjadi tidak aktif dan kreatif, serta menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.

f.Lebih bugar dan cantik

Tubuh kita tentu tidak bisa digunakan 24 jam penuh. Rasa letih setelah menyelesaikan setumpuk pekerjaan harus diobati dengan istirahat cukup. Saat kita tidur, sel-sel tubuh akan melepaskan kepenatan sehingga bisa giat kembali setelah bangun. Kurang tidur pada malam hari akan membuat tubuh lesu dan lemah keesokan harinya. Hal ini terjadi karena sel-sel kita belum pulih 100%.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kesehatan berarti keadaan (hal) sehat dan kebaikan keadaan (badan tersebut).

Sedangkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia, kesehatan merupakan suatu keadaan fisik, mental, dan kesejahteraan sosial, serta bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Dalam UU no. 23 tahun 1992 dikatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

 Memiliki tubuh yang sehat adalah keinginan setiap manusia. Karena dengan tubuh yang sehat bisa bekerja dan beraktifitas dengan sebaikbaiknya. Tubuh seseorang agar tetap sehat harus memperhatikan 6

faktor, yaitu:

1.Udara

2.Air

3.Makanan dan Minuman

4.Keseimbangan Emosi

5.Olahraga yang Teratur

6.Istirahat yang Cukup

Tujuan penulis membahas permasalahan ini adalah ingin mengetahui apa sajakah pengaruh durasi tidur terhadap kesehatan tubuh. Penulis berharap bahwa apa yang penulis bahas dalam karya tulis ini, ada kemanfaatannya bagi siswa, orang tua, juga guru. Mereka menjadi lebih tahu pengaruh durasi tidur terhadap kesehatan tubuh. Pengetahuan ini diharapkan akan membuat durasi tidur para pembaca yang

sebelumnya belum ideal menjadi ideal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun