Tapi kali ini Irwan lain, ia bertingkah aneh bin ajaib menurutku.
Irwan tertunduk lagi, dan aku tahu air matanya masih mengalir.
"Maafkan aku , De" Ucapnya singat
"loh…, kenapa?. emang Ka irwan salah apa.."
"Aku sakit" Jawab Irwan singkat
"Hah, sakit apa?. Ayo aku antar ke dokter, ya" bujukku seperti menghibur anak kecil yang  takut disuntik, dengan mengatakan siap mengantar ke dokter
"Aku, menyukai sesama jenis" Jawabannya itu bagaikan suara petir di siang bolong. Hatiku hancur berkeping-keping tak tahu lagi harus mengatakan apa. Akupun tak kuasa menahan tangis, dan kamipun menangis bersamaan karena memang kami belum sanggup menerima kenyataan yang tak dapat kumengerti dan tak pula dapat Irwan hindari.
Serpen ini Sebenarnya untuk acara lomba Fiksi PDKT, tapi karena terlambat, ya sudah dihibakan saja... hehe.
Salam
Ely