Mohon tunggu...
Muhammad Arif
Muhammad Arif Mohon Tunggu... -

Pemuda yang sedang mengejar cita-citanya |Fokus di Fiksi | Sedang tertarik cerita misteri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi Sebelum Tidurmu

29 November 2014   23:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:30 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hobo, aku tidak tahu kenapa aku membuat alat ini?"

"Dreamwavea, manipulator mimpi?"

"Ini tidak hanya manipulator otak. Kita berdua bisa kembali kemasa lalu, dan mengulang lagi kisah cinta kita Bo"

"Dan, ketika kita tua lagi, maka engkau akan membuatnya lagi dan kita akan mengulang lagi kisah cinta kita, lagi dan lagi selama-lamanya", Aku sudah tidak bisa membendung air mataku.

"Tepat sekali, eh? Aku baru saja de ja vu. Apa kita pernah melakukan percakapan ini?"

"Ehm, mungkin Zen. Aku selalu disini bersamamu membuat alat ini, walaupun aku cuma lihat-lihat".

"Iya, mungkin kita sudah melakukan percakapan ini berulang-ulang"

Seminggu kemudian, kami benar-benar melakukannya. Kami memulai mengulang masa lalu kami bersama. Aku meminta Zen untuk mengulang waktu dimana Aku diwisuda, ketika kami menghabiskan waktu seharian bersama-sama. Zen setuju, dia mengatur tanggal dan alat akan berjalan autopilot untuk 1 siklus 60 tahun mimpi.

"Aku sudah tidak sabar mengulang waktu itu Bo!", katanya dengan penuh semangat

Aku juga tidak sabar untuk mengakhiri semua ini.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun