Pada kalimat (14) terdapat ungkapan engkau adalah ruang tamu, engkau adalah atap, engkau adalah pekarangan, engkau adalah kamar tidur, engkau bahkan tidak protes jika harus menjadi toilet, engkau bahkan tetap tersenyum jika harus menjadi garasi, Ibu engkau adalah rumah yang mengandung majas paralelisme di mana majas tersebut menyajikan pengulangan kata dalam beberapa baris dengan tujuan menegaskan makna frasa dalam bait puisi.
Penggunaan majas yang beragam pada puisi berjudul Ibu tersebut mampu memberikan penekanan terhadap sesuatu hal yang ingin disampaikan penulis. Selain itu, majas juga digunakan untuk memperkuat kesan pembaca, menghidupkan imajinasi, sekaligus untuk memberikan nilai estetika. Jadi, dapat disimpulkan bahwa majas memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah karya sastra khususnya puisi yang membuat karya sastra tersebut menjadi indah ketika dibaca maupun didengarkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H