Mohon tunggu...
Sony Achmad Louis
Sony Achmad Louis Mohon Tunggu... Guru - Set up your goal

Personal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selajur

22 Mei 2024   19:39 Diperbarui: 22 Mei 2024   19:51 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sedang terduduk di suatu kedai kopi,
dengan menggenggam segelas americano.
Kuseruput perlahan seraya mengerutkan dahi,
sambil diiringi musik jadul nan retro. 

Tanpa tersadar, datanglah dirimu menghampiri.
Menyapa dengan senyum tipis penuh makna.
Siapa dirimu? Kurasa kita belum pernah interaksi.
Hati kecilku berujar, "paling hanya salah sangka".  

Namun, seketika terdengar namaku dari bibirmu.
Mana mungkin seorang Sudra sepertiku disapa Betari.
Dengan meyakinkan kau lambaikan tangan mendayu.
Sampai takjub, Kutak bisa membedakan ini realita atau fantasi. 

Seakan ingatanku sejenak terhenti dalam intermeso.
Sambil kucoba berusaha mengaktivasi segala memori.
Dan, ya... Mosaik wajahmu bak domino.
Beruntun dan menambah besar gubahan rasa perih. 

Ah... sudahlah, Aku tak ingin mengulangi episode lama di lembaran baru hidupku. 

Sony Achmad Louis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun