Buat Aku jatuh cinta seperti dahulu,
di saat kedua mataku memandang jelas kerutan dahi di wajahmu.
Berbalur sedikit keringat di pipimu yang tak kau seka hasil dipindang mentari,
dan, sudah tentu senyumanmu yang sumringah seraya angin surga mengikuti. Â
Perlahan tapi pasti kedua kaki mungilmu melangkah menghampiri diriku,
Sedikit terucap bait kata dari bibir manismu yang tak kuingat sampai sekarang.
Padahal, kala itu aku ikut tertawa kecil mendengar ucap cerewetmu itu.
Sekarang, aku tersadar bahwa bekas-bekas momen itu sudah menghilang.Â
Namun, hanya satu yang tak bisa lepas dari ingatanku,
ialah Jatuh Cinta padamu.
Sony Achmad Louis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H