Di tengah ketidakpastian global yang dipicu oleh berbagai tantangan seperti pandemi Covid-19, konflik geopolitik, serta perubahan iklim, ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan yang patut diapresiasi. Salah satu faktor kunci yang mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi adalah strategi policy mix, yakni kombinasi antara kebijakan moneter, fiskal, dan kebijakan struktural yang diterapkan secara sinergis. Langkah ini menjadi tonggak penting bagi Indonesia dalam menghadapi krisis global.
Apa Itu Policy Mix?
Policy mix adalah strategi penggabungan kebijakan ekonomi, khususnya antara kebijakan moneter yang dikelola oleh bank sentral dan kebijakan fiskal yang menjadi domain pemerintah. Dalam konteks Indonesia, Bank Indonesia (BI) berperan menjaga stabilitas moneter, seperti inflasi, nilai tukar, dan suku bunga, sementara pemerintah melalui Kementerian Keuangan bertanggung jawab atas kebijakan fiskal seperti pengelolaan anggaran, subsidi, dan investasi infrastruktur.
Selain itu, kebijakan struktural juga dimasukkan ke dalam policy mix untuk mendorong reformasi di berbagai sektor, termasuk penguatan daya saing industri, peningkatan efisiensi pasar tenaga kerja, dan perbaikan iklim investasi. Sinergi kebijakan ini bertujuan menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, stabilitas, dan keberlanjutan.
Konteks Krisis Global
Krisis global belakangan ini tidak hanya membawa dampak ekonomi, tetapi juga sosial dan politik. Pandemi Covid-19, misalnya, menyebabkan penurunan aktivitas ekonomi secara drastis di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Belum selesai dampak pandemi, krisis lain seperti invasi Rusia ke Ukraina dan meningkatnya tensi perdagangan antara negara-negara besar semakin memperburuk ketidakpastian global. Hal ini memicu lonjakan harga komoditas, inflasi global, dan gangguan rantai pasok yang menekan perekonomian negara berkembang.
Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi terbuka, tidak luput dari dampak ini. Namun, penerapan policy mix yang tepat telah membantu Indonesia bertahan dan bahkan mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif di saat banyak negara lain mengalami resesi.
Peran Kebijakan Moneter
Bank Indonesia memainkan peran vital dalam stabilitas moneter, terutama dalam menjaga nilai tukar rupiah dan mengendalikan inflasi. Di tengah tekanan eksternal, seperti kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS, BI merespons dengan menaikkan suku bunga acuannya secara terukur. Kebijakan ini bertujuan menjaga daya tarik aset keuangan domestik sekaligus mencegah pelemahan tajam nilai tukar rupiah.
Selain itu, BI juga meluncurkan berbagai program untuk mendukung likuiditas di pasar keuangan, termasuk pembelian surat utang negara (SUN) secara langsung selama pandemi untuk membantu pembiayaan fiskal pemerintah. Langkah ini memungkinkan pemerintah menjalankan program pemulihan ekonomi nasional tanpa mengganggu stabilitas moneter.
Kontribusi Kebijakan Fiskal