Mohon tunggu...
Maria Loiserina . T
Maria Loiserina . T Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UAJY

Saya adalah mahasiswa prodi manajemen yang tertarik di bidang SDM.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Strategis HRD: Pentingnya Manajemen Talenta Gen-Z di Era Revolusi Industri 4.0

22 Juni 2024   11:35 Diperbarui: 23 Juni 2024   10:13 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generasi Z tumbuh di era digital, dimana internet dan teknologi informasi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka. Forbes Magazine membuat survei tentang generasi Z di Amerika Utara dan Selatan, di Afrika, di Eropa, di Asia dan di Timur Tengah. Atas dasar hasil itu dapat dikatakan bahwa generasi Z adalah generasi global pertama yang nyata. Teknologi tinggi dalam darah mereka, mereka telah tumbuh di lingkungan yang tidak pasti dan kompleks yang menentukan pandangan mereka tentang pekerjaan, belajar dan dunia. Generasi Z, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), diperkirakan menguasai sekitar 30% dari jumlah tenaga kerja di Indonesia pada tahun 2023. Pertumbuhan pesat ini menekankan perlunya pendekatan yang khusus untuk mengelola generasi ini di lingkungan kerja yang semakin kompetitif dan kompleks. Mereka memiliki harapan yang berbeda dalam tempat kerja mereka, berfokus pada karir, sangat ambisius dalam profesionalisme, serta memiliki keterampilam teknis dan pemahaman bahasa pada tingkat tinggi. Oleh karena itu, mereka merupakan sumber daya kerja yang sangat berharga. Pengusaha harus siap untuk menarik perhatian Gen Z karena mereka akan menjadi karyawan yang sangat produktif di era digital. Berikut merupakan beberapa karakteristik unik yang dimiliki Generasi Z, antara lain:

  • Generasi Digital: Generasi Z adalah generasi yang tumbuh di tengah perkembangan teknologi digital yang pesat. Mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang teknologi dan keterampilan digital. Hal ini memungkinkan mereka untuk menciptakan dan memanfaatkan media sosial, platform online, dan alat-alat digital lainnya untuk mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan produk atau layanan mereka dengan lebih efektif.
  • Berorientasi pada Inovasi: Generasi Z cenderung memiliki imajinasi dan kreativitas yang kuat. Mereka mampu melihat peluang bisnis baru dan menghasilkan ide-ide yang segar dalam industri kreatif. Mereka juga cenderung berpikir out-of-the-box dan mempertimbangkan pendekatan baru dalam menghadapi tantangan bisnis.
  • Fleksibel dan Adaptif: Generasi Z dikenal sebagai generasi yang fleksibel dan cepat beradaptasi. Mereka cenderung memiliki minat yang beragam dan mampu mengembangkan keterampilan baru dengan cepat. Dalam konteks kewirausahaan industri kreatif, ini berarti mereka bisa melibatkan diri dalam berbagai bidang kreatif dan menggabungkan keterampilan yang berbeda.
  • Mampu berkolaborasi: Generasi Z hidup dalam dunia yang terhubung secara digital. Mereka cenderung memiliki jaringan sosial yang luas dan terbiasa berkolaborasi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan lokasi geografis yang berbeda. Banyak yang lebih memilih bekerja dalam tim dibandingkan bekerja sendiri. Hal ini memungkinkan mereka untuk berkolaborasi dengan profesional kreatif lainnya, seperti desainer, pengembang perangkat lunak, produser konten, dan lain sebagainya. Kolaborasi semacam ini dapat memperkaya ide dan memungkinkan terciptanya solusi yang lebih inovatif.
  • Peduli pada Isu Sosial dan Lingkungan: Generasi Z cenderung memiliki kesadaran yang tinggi terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Mereka peduli dengan masalah seperti keberlanjutan, keadilan sosial, dan kesetaraan. Misalnya mereka lebih mungkin membeli produk dari perusahaan yang menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan atau mendukung inisiatif sosial yang positif.

Dalam dunia kerja, perusahaan perlu memahami karakteristik ini dan menyesuaikan diri untuk membuat lingkungan kerja yang sesuai. Kebutuhan akan fleksibilitas, pengakuan terhadap kontribusi, dan pengembangan karir yang jelas menjadi hal-hal yang penting bagi Gen Z.

Maka, di era industri 4.0 ini peran HRD perlu memperhatikan aspek-aspek manajemen talenta yang baik dan efektif agar dapat menarik dan mempertahankan talenta Gen Z di tempat kerja untuk bisa mengejar perkembangan teknologi yang juga diseimbangkan dengan SDM yang melek teknologi seperti gen-Z saat ini. Serta kemampuan seorang HRD yang harus melakukan beberapa proses yang konsisten untuk mencari talent yang terbaik, melibatkan dan mempertahankan talent yang berkualitas tinggi, membantu mengembangkan keterampilan talent dan terus memotivasi mereka agar kerja optimal dan tidak boleh melakukan proses diskriminasi antar karyawan, tujuannya adalah menciptakan talent yang bertahan lama (karena mendapatkan kompensasi dari keunggulannya).

Beberapa hasil riset menunjukkan bahwa talenta dari generasi Z cenderung lebih sering berpindah pekerjaan dibandingkan generasi sebelumnya. Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini, antara lain:

  • Hasrat untuk belajar dan berkembang: Gen Z menginginkan pekerjaan yang memberikan peluang untuk belajar dan berkembang. Jika mereka merasa tidak mendapatkan kesempatan tersebut, mereka mungkin akan mencari pekerjaan lain.
  • Work-life balance: Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangatlah dihargai oleh Gen Z. Mereka ingin memiliki waktu untuk keluarga dan teman-teman, serta untuk mengejar minat mereka sendiri. Jika perusahaan tidak menawarkan fleksibilitas kerja dan program work-life balance yang menarik, akan memungkinkan Gen Z untuk mencari pekerjaan yang lainnya.
  • Kepercayaan dan loyalitas: Gen Z lebih cenderung loyal dan setia kepada perusahaan yang nilai-nilainya selaras dengan nilai mereka dan yang memperlakukan mereka dengan hormat. Apabila mereka merasa tidak dihargai atau tidak diperlakukan dengan baik, mereka cenderung mencari peluang kerja di tempat lain.

Dalam era revolusi industri 4.0, HRD harus mengerti karakteristik unik Gen Z tersebut dengan mengadopsi pendekatan strategis yang inovatif dan fleksibel untuk menarik, mempertahankan dan mengembangkan talenta terbaik dari generasi Z, serta mempunyai strategi terbaik untuk menghadapi tantangan akan cepatnya perkembangan teknologi di dunia ini menjadi sebuah peluang bagi perusahaan.

Strategi HRD dalam Mengelola Talenta Gen-Z

Mengutip data IDN Research Institute dalam Indonesia Gen Z Report 2024, hal yang paling dicari Gen Z dari tempat kerja mereka adalah gaji dan tunjangan, kesempatan mengembangkan karir, lingkungan dan kultur kerja yang mendukung, serta kecocokan jenis pekerjaan dengan skill dan minat mereka. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh HR untuk meningkatkan retensi karyawan:

  • Penggunaan Teknologi Modern

HRD harus dapat memanfaatkan teknologi terkini untuk mengelola talenta Gen-Z. Ini termasuk penggunaan platform rekrutmen online, alat manajemen kinerja berbasis cloud, serta aplikasi komunikasi internal yang modern. Teknologi ini tidak hanya memudahkan proses HR, tetapi juga menarik bagi Gen-Z yang terbiasa dengan teknologi karena dapat menyingkat waktu kerja.

  • Tawarkan Pelatihan dan Pengembangan Karir yang Personal

Sebagai generasi yang terdidik, Gen Z selalu ingin belajar dan mengembangkan diri. Untuk mendukung mereka, berikan pelatihan yang dipersonalisasi sesuai dengan keterampilan yang dibutuhkan masing-masing individu dalam pekerjaan dan berbasis teknologi, seperti e-learning atau mobile learning karena akan lebih efektif. Program pengembangan karir yang personal akan membantu Gen-Z merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berkembang dalam perusahaan.

  • Fleksibilitas Kerja dan Work-Life Balance

Generasi-Z sangat menghargai fleksibilitas dalam bekerja, work-life balance menjadi salah satu faktor yang dapat membuat mereka bertahan di perusahaan. Salah satu cara sederhana menerapkan keseimbangan waktu untuk pekerjaan dan kehidupan personal adalah dengan hybrid working, yaitu kombinasi antara bekerja di kantor dan di rumah. Kerja jarak jauh (remote) satu atau dua hari dalam seminggu akan berdampak positif bagi kesehatan fisik dan mental karyawan dibandingkan bekerja di kantor terus-menerus. Ini juga dapat meningkatkan produktivitas dan loyalitas karyawan.

  • Budaya Kerja yang Inklusif dan Kolaboratif

Menciptakan budaya kerja yang inklusif dan kolaboratif sangat penting untuk menarik dan mempertahankan Gen Z, mereka juga menghargai nilai-nilai sosial dan keberagaman. Ciptakan lingkungan kerja yang terbuka, transparan, dan suportif. Dorong komunikasi dan kolaborasi antar karyawan. Perusahaan yang menerapkan budaya non-diskriminasi dan memberi kesempatan yang sama bagi karyawan, dari mulai proses rekrutmen sampai promosi jabatan, lebih menarik di mata Gen Z dibandingkan perusahaan dengan karyawan homogen.

  • Pengakuan dan Penghargaan yang Adil Untuk Memotivasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun