Mohon tunggu...
Lottusa Aura
Lottusa Aura Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Lottusa Aura

Perempuan yang terlahir di Pati berdomisili di Karanganyar ini, menyukai karya seni juga sastra. Gemar mendengarkan musik dan menulis puisi juga prosa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit Kelam dan Secangkir Kopi

12 Desember 2020   17:44 Diperbarui: 12 Desember 2020   17:46 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mandilah resah dan gelisah

Buang segala gundah

Jadikanlah rintikmu berkah seperti mantra para penyihir yang menghipnotis orang-orang

Terdengar hujan kian menderas

Pertanda melepas takdirnya

Aku tersenyum kecut memandangmu yang masih bergelut rindu di atas kopi hujan dan masa lalu

Hingga kopiku dingin dan hambar saat rekah wajahmu memancar

Ada tetesan darah menetes di atas bibirmu

Tersudut aku dalam renjana waktu

Kutertidur tanpa tahu hari, sudahkan berlalu meruang dan wewaktu

Atau justru diri ini yang tak tahu malu

Berbantal selembut salju kepada matahari yang enggan menyinari diri

Aku masih saja bertilam mimpi

Matesih, 12-12-2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun