Setelah menyisir bibir kawah Tompaluan dan beristirahat sebentar di atas batu besar, kami lalu turun Gunung. Jarum jam menunjuk angka 8 pagi.
"Turunnya lebih terasa di lutut kaki daripada naik tadi. Hati-hati ya bagi yang pakai sepatu beralas datar. Kemungkinan kepleset lebih banyak" ucap saya kepada para siswa. Saya sendiri pakai sepatu gunung. Teruji tidak mudah terpeleset di jalur naik atau turun.
Setibanya di tempat parkir, roda Elf putih bergerak ke Parakletos, Tomohon. Akhirnya, tenggorokan kering terasa nikmat setelah dibasahi dengan Es Bernebon Alpukat Durian. Perut pun terobati dengan Mie Cakalang.
Itulah keseharian kami. Salam pendakian. Salam Kotekasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H