Kekuatan narasi "Wallace Conservation Area" tentang area konservasi flora fauna dan biodata laut (protection zone) yang dilakukan secara terpadu oleh pemerintah, KLH dan aktivis lingkungan hidup, bisa dijadikan konten yang mampu menarik minat wisatawan untuk datang karena adanya konsep pariwisatanya berkelanjutan dan berkualitas.
Tak hanya itu, narasi budaya lokal pun perlu diangkat melalui pertunjukan tarian-tarian khas daerah atau museum budaya yang dibangun sebagai jembatan menuju "experience tourism" dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Peneliti dan Budayawan Minahasa, Dr. Paul Richard Renwarin, menyebutkan bahwa pariwisata Likupang terintegrasi dengan wisata alam laut pantai, wisata sosial, dan dengan community based tourism.Â
Maka dari itu, paket wisata sosial bisa berupa wisata sejarah, wisata religi, dan wisata budaya yang ada di Sulawesi Utara sebagai daya tarik wisatawan.
"Menata ulang jalur purbakala yang napak tilasnya berupa waruga, Batu Pinawetengan dan timbunan kulit kerang purba di Remboken. Juga, jalur rempah abad 16-20 pada zaman VOC dan pemerintah Belanda dan jalur niaga Cina abad ke 13 pada dinasti Yuan-Ming bisa ditata kembali menjadi wisata sejarah" ungkap Dr. Richard Renwarin.
Lebih lanjut, wisata religi ini berkaitan dengan banyaknya sarana peribadatan berupa gereja, Bukit Doa, Goa  Maria dan tempat ziarah. Tak hanya itu, wisata religi terkait juga dengan wisata kubur di hari besar keagamaan.
Sedangkan wisata budaya, kata Dr. Renwarin, berkaitan dengan pesta rakyat yang didalamnya terdapat pertunjukkan tarian seperti tari Katrili, Tari Maengket dan lainnya.
Chef Ragil Imam Wibowo menyebutkan bahwa ragam kuliner lokal otomatis terintegrasi dengan pariwisata. Narasi kuliner lokal yang viral akan membuat wisatawan untuk datang dan tak hanya bepergian tetapi juga mencicipi kuliner khasnya. Tentu saja, kuliner lokal perlu dikemas dengan menarik sesuai dengan kebutuhan.
"Klapertart, kuliner yang berasal dari Belanda, diburu oleh wisatawan karena cita rasanya unik dan khas" sebut Chef Ragil.
Kuliner lokal lain yang sering diburu wisatawan untuk dijadikan oleh-oleh adalah ikan cakalang, sambal roa, manisan pala, kacang Kawangkoan, kopi susu, dan lainnya. Sedangkan yang langsung bisa disantap adalah mie cakalang, bubur Manado (Tinutuan), nasi kuning, ikan-ikan segar dan lainnya.
I Wayan Suwastana, Direktur Sales dan Marketing Pacto Convex mengatakan bahwa untuk mendatangkan wisatawan perlu dibuat produk-produk wisata berupa event-event promosi.