Jika tidak sempat mengikuti zooming, tidak usah kuatir. Kompasianer Sutiono Gunadi rajin membuat liputan Zooming yang lengkap dan menarik untuk dibaca. Tulisan itu bisa ditemukan di laman Kompasiana miliknya.
Selain itu, rekaman zooming bisa dilihat di Channel YouTube Koteka Kompasiana. Jejak digital ini bermanfaat untuk siapa saja yang berminat ikut piknik virtual tapi nggak sempat ikut di zoom. Informasi tentang liputan Zooming Kotekasiana bisa dilihat di akun Instagramnya Koteka https://www.instagram.com/kotekasiana/
Karena itu,inilah 6 nilai atau manfaat yang saya peroleh ketika menyanggupi ajakan Koteka untuk ikut dalam piknik virtual sejak Juli 2020 hingga Juli 2021.
Aktual
Pandemi Covid-19 dan imbas dari pandemi itu memang nyata. Hampir semua negara mengalami kejamnya virus Corona. Ketidakberdayaan dalam melakukan perjalanan wisata gegara Covid-19, membuat topik piknik virtual tidak bisa lepas dari pandemi. Secara online, ini aktual karena  terus upaya mengingatkan ke semua orang bahwa mengikuti protokol kesehatan itu dan menjaga pola hidup sehat itu penting. Termasuk menerapkan pada saat berwisata.
"Hampir di setiap lokasi wisata, wisatawan sudah menggunakan masker dan jaga jarak serta cuci tangan. Ini kebiasaan baru bagi wisatawan demi mencegahnya penularan Covid-19. Tapi, meski demikian, tetap saja kunjungan wisatawan berkurang" ungkap Ibu Dubes Hungaria.
Bermanfaat
Salah satu yang saya ingat adalah mempelajari bagaimana suatu negara mengelola sampah di lokasi wisata. Kadang saya heran, betapa bersihnya lokasi wisata di luar negeri. Sementara, tingkat kesadaran akan kebersihan lingkungan di lokasi wisata, di Indonesia, masih rendah. Padahal kebersihan, keselamatan dan kenyamanan wisatawan sudah harga mati.
"Warga Finlandia memiliki mindset untuk memelihara, melestarikan dan tidak memusnahkan bangunan tua. Â Mereka begitu menghargai dan mengapresiasi warisan cagar budaya dari jaman dulu" Â jelas Ibu Dubes LBBP RI Finlandia dan Estonia, H.E. Ratu Silvy Gayatri, saat menjadi pembicara dalam topik "Situasi Pandemi di Finlandia, Estonia dan Sekilas Helsinki" (17/7/2021)