Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pulau Lihaga Bersolek Diri sebagai Daerah Super Prioritas Pariwisata Likupang

13 April 2021   14:35 Diperbarui: 23 Februari 2022   07:40 2494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Landskap dari atas (Dokumen Pribadi)

Sampai hari ini, Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara,  tidak bisa dilepaskan dengan destinasi wisata laut Taman Nasional Bunaken. Penyelaman dan wisata di bawah laut, tetap diburu wisatawan saat mengambil paket wisata Tur Bunaken.

Makin menarik rasanya, jika paket wisata ke Bunaken dilanjutkan singgah ke Pulau Siladen, Pulau Mantehage dan Pulau Naen untuk aktivitas penyelaman dan pasir timbul. Ketiga pulau tersebut berada tak jauh dari Pulau Bunaken.

Presiden Jokowi menyebut Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, sebagai salah satu wilayah DSP Likupang atau Daerah Pariwisata Super Prioritas Pariwisata di North Sulawesi (4/7/2019) atau Kawasan Ekonomi Khusus berbasis Pariwisata. Tak heran, jika sekarang Anda pergi ke daerah Likupang, Anda akan menemukan 7 spot wisata di daerah Likupang sementara bersolek diri.

Ketujuh spot wisata alam (Wonderful Indonesia) di Likupang itu adalah Pantai Pulisan, Bukit Pulisan, Pantai Paal, Pulau Lihaga, Pulau Gangga, Desa Bahoi, dan Bukit Larata. Wisata alam ini ada di Indonesia aja.

Pelabuhan Nelayan Serei (Dokumen Pribadi)
Pelabuhan Nelayan Serei (Dokumen Pribadi)
Minggu (11/4/2021) pagi itu cuaca cerah dan langit biru. Saya, bersama teman-teman kantor,  berwisata ke Pulau Lihaga. Bagi saya, ke Pulau Lihaga, pulau berpasir putih dengan air lautnya yang tampak biru jernih, sudah beberapa kali saya kunjungi.

"Pulau Lihaga sekarang berbeda dengan yang dulu. Sudah lebih indah dan ditata dengan baik sebagai destinasi wisata bertaraf internasional" kata Eben, salah satu pengelola Pulau Lihaga beberapa waktu lalu, menyampaikan kepada saya dengan semangat.

Pulau Lihaga luasnya 8 hektar (Dokumen Pribadi)
Pulau Lihaga luasnya 8 hektar (Dokumen Pribadi)
Tak sulit sebenarnya ke pulau Lihaga. Lokasinya berada di wilayah Likupang, Kabupaten Minahasa Utara. Sekitar 50 km dari Manado dengan waktu tempuh kira-kira 1 jam 35 menit.

Dengan menggunakan kapal, wisatawan bisa berangkat dari pelabuhan Munte atau pelabuhan nelayan Serei. Jarak tempuh lebih cepat kalau berangkat dari Pelabuhan Serei.

Pagi itu sekitar jam 8, saya dan rombongan berjumlah sekitar 30 orang, tiba di Pelabuhan Serei. Kami sudah ditunggu dua kapal. Yang pertama, Si Onyx, speed boat bermesin 400 PK, dan hanya berkapasitas 12 penumpang. Satu lagi Si Biru, kapal fiber glass bermesin 80 PK, berkapasitas bisa 20 orang lebih.

Kami pesan dua kapal itu melalui Eben, pengelola Pulau Lihaga,  tiga hari sebelumnya. Waktu itu, saya hitung jarak tempuh dari Pelabuhan Serei ke Pulau Lihaga, menggunakan Si Onyx, hanya 10 menit. Tentu, saat itu kondisi laut tidak terlalu berombak.

Mini Kafe di Lihaga (Dokumen Pribadi)
Mini Kafe di Lihaga (Dokumen Pribadi)
Untuk konsumsi, kami membawa air mineral dan nasi kuning untuk makan siang nanti di pulau. Kata Eben, "Karena masa pandemi, di kafe pulau menjual hanya minuman ringan dingin. Makanan berat akan disiapkan jika pandemi sudah berlalu".

Tetibanya di pulau, setelah meletakkan barang bawaan, saya dan beberapa teman berputar keliling pulau. Jalan setapak mengelilingi pulau, sudah ada. Di ujung-ujung jalan setapak, terdapat spot-spot menarik untuk foto atau melihat pemandangan.

Yang paling disukai wisatawan spot Tangga Langit. Di situ, saya mencoba naik tangga yang mengarah ke langit. Rasa geli bercampur takut menyerang saya, saat mencoba naik hingga ujung tangga.

Pantai Pasir Putih (Dokumen Pribadi)
Pantai Pasir Putih (Dokumen Pribadi)
Di atas dermaga (Dokumen Pribadi)
Di atas dermaga (Dokumen Pribadi)
Spot-spot lain yang bisa untuk foto antara lain Dermaga, Payung Pantai, Teras Sunset, Ayunan.

Pengelola Lihaga menyediakan Banana Boat lengkap dengan jaket pelampung, Kayak Kaca, Alat Snorkeling/Diving.

Tersedia pula Aula besar untuk kegiatan kelompok atau grup besar. Bahkan tersedia lapangan voli berlantai pasir pantai.

Landskap dari atas (Dokumen Pribadi)
Landskap dari atas (Dokumen Pribadi)
"Wisatawan yang menginap di homestay atau camping, bisa menikmati suasana matahari terbit dan tenggelam. Itulah sebabnya kami bangun teras sunset di sebelah Barat" lanjut Eben menjelaskan.

Siang itu, saya merasa senang berada di pulau Lihaga. Apalagi Bobby, teman saya, menerbangkan dronenya untuk membuat video dan foto keindahan pulau seluas 8 hektar.

Dermaga Lihaga lagi (Dokumen Pribadi)
Dermaga Lihaga lagi (Dokumen Pribadi)
Batu Bolong (Dokumen Pribadi)
Batu Bolong (Dokumen Pribadi)
Lalu kalau saya ditanya berapa biaya ke Pulau Lihaga?

"Untuk sewa kapal cepat berkapasitas 12 orang kurang lebih 1 juta. Sedangkan kapal nelayan (tidak cepat) dan ukuran sedang, muat 20 orang, sekitar 750 ribu. Uang masuk ke pulau per orang domestik 50 ribu. Turis asing, dikenai 150 ribu per orang. Disarankan, rombongan menggunakan jasa tur yang sudah ada di Manado. Homestay per rumah 600 ribu per malam" cerita Bobby kepada saya.

Untuk booking bisa menghubungi akun official IG @pulau.lihaga atau @lihaga.island

Salam sehat. Tetap menggunakan protokol kesehatan. Jangan lupa bahagia. Salam Koteka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun