Sampai hari ini, Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, Â tidak bisa dilepaskan dengan destinasi wisata laut Taman Nasional Bunaken. Penyelaman dan wisata di bawah laut, tetap diburu wisatawan saat mengambil paket wisata Tur Bunaken.
Makin menarik rasanya, jika paket wisata ke Bunaken dilanjutkan singgah ke Pulau Siladen, Pulau Mantehage dan Pulau Naen untuk aktivitas penyelaman dan pasir timbul. Ketiga pulau tersebut berada tak jauh dari Pulau Bunaken.
Presiden Jokowi menyebut Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, sebagai salah satu wilayah DSP Likupang atau Daerah Pariwisata Super Prioritas Pariwisata di North Sulawesi (4/7/2019) atau Kawasan Ekonomi Khusus berbasis Pariwisata. Tak heran, jika sekarang Anda pergi ke daerah Likupang, Anda akan menemukan 7 spot wisata di daerah Likupang sementara bersolek diri.
Ketujuh spot wisata alam (Wonderful Indonesia) di Likupang itu adalah Pantai Pulisan, Bukit Pulisan, Pantai Paal, Pulau Lihaga, Pulau Gangga, Desa Bahoi, dan Bukit Larata. Wisata alam ini ada di Indonesia aja.
"Pulau Lihaga sekarang berbeda dengan yang dulu. Sudah lebih indah dan ditata dengan baik sebagai destinasi wisata bertaraf internasional" kata Eben, salah satu pengelola Pulau Lihaga beberapa waktu lalu, menyampaikan kepada saya dengan semangat.
Dengan menggunakan kapal, wisatawan bisa berangkat dari pelabuhan Munte atau pelabuhan nelayan Serei. Jarak tempuh lebih cepat kalau berangkat dari Pelabuhan Serei.
Pagi itu sekitar jam 8, saya dan rombongan berjumlah sekitar 30 orang, tiba di Pelabuhan Serei. Kami sudah ditunggu dua kapal. Yang pertama, Si Onyx, speed boat bermesin 400 PK, dan hanya berkapasitas 12 penumpang. Satu lagi Si Biru, kapal fiber glass bermesin 80 PK, berkapasitas bisa 20 orang lebih.
Kami pesan dua kapal itu melalui Eben, pengelola Pulau Lihaga, Â tiga hari sebelumnya. Waktu itu, saya hitung jarak tempuh dari Pelabuhan Serei ke Pulau Lihaga, menggunakan Si Onyx, hanya 10 menit. Tentu, saat itu kondisi laut tidak terlalu berombak.
Tetibanya di pulau, setelah meletakkan barang bawaan, saya dan beberapa teman berputar keliling pulau. Jalan setapak mengelilingi pulau, sudah ada. Di ujung-ujung jalan setapak, terdapat spot-spot menarik untuk foto atau melihat pemandangan.
Yang paling disukai wisatawan spot Tangga Langit. Di situ, saya mencoba naik tangga yang mengarah ke langit. Rasa geli bercampur takut menyerang saya, saat mencoba naik hingga ujung tangga.
Pengelola Lihaga menyediakan Banana Boat lengkap dengan jaket pelampung, Kayak Kaca, Alat Snorkeling/Diving.
Tersedia pula Aula besar untuk kegiatan kelompok atau grup besar. Bahkan tersedia lapangan voli berlantai pasir pantai.
Siang itu, saya merasa senang berada di pulau Lihaga. Apalagi Bobby, teman saya, menerbangkan dronenya untuk membuat video dan foto keindahan pulau seluas 8 hektar.
"Untuk sewa kapal cepat berkapasitas 12 orang kurang lebih 1 juta. Sedangkan kapal nelayan (tidak cepat) dan ukuran sedang, muat 20 orang, sekitar 750 ribu. Uang masuk ke pulau per orang domestik 50 ribu. Turis asing, dikenai 150 ribu per orang. Disarankan, rombongan menggunakan jasa tur yang sudah ada di Manado. Homestay per rumah 600 ribu per malam" cerita Bobby kepada saya.
Untuk booking bisa menghubungi akun official IG @pulau.lihaga atau @lihaga.island
Salam sehat. Tetap menggunakan protokol kesehatan. Jangan lupa bahagia. Salam Koteka!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H