Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Fatmawati, "Marching Band" dan Indonesia Unggul

18 Agustus 2019   11:12 Diperbarui: 18 Agustus 2019   12:52 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Capek. Latihannya setiap sore hingga malam. Belum dimarahi pelatih kalau terlambat datang. Atau tidak bisa kompak dengan satu tim. Pelatih akan memastikan dengan keras kalau belum menguasai lagu atau musik. Belum koreografer. Satu hal lagi, kalau ada teman melakukan kesalahan, misalnya salah nada, atau gerakan, yah kami bersabar dan solider sebagai tim," ungkap Jerry, kelas XII, pemegang alat perkusi.

"Saat tampil display di depan panggung utama, kami dilepas oleh pelatih. Semua perlengkapan marching band, termasuk bendera, harus kami siapkan sendiri, bukan lagi pelatih. Untung teman-teman yang tidak main (di luar marching band) rela membantu kami. Itulah kami belajar kompak, kerja sama, mandiri," lanjut Jerry, siswa asal Kendari.

Field Commander | Dokumentasi pribadi
Field Commander | Dokumentasi pribadi

Display Marching Band Lokon | Dokumentasi pribadi
Display Marching Band Lokon | Dokumentasi pribadi

Di sekolah lain, pasti mengalami proses pembentukan karakter yang sama ketika mereka memilih marching band sebagai ekskul pilihannya. Model dan proses pembelajaran ini selalu diterapkan meski siswa yang ikut marching band setiap tahun atau tiga tahun berganti orang.

"Aku bahagia karena aku bisa bangga merayakan HUT RI ke 74 dengan ikut di marching band dalam pawai di Tomohon, meski diguyur hujan," kata Christle, Mayoret MB Lokon, usai memimpin display di depan panggung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun