Puncak Tetetana saat ini bisa dijadikan salah satu titik tepat untuk berburu matahari terbit dan matahari terbenam. Tak hanya itu, banyak wisatawan tertarik naik ke puncak Tetetana karena pemandangan dari puncak ini sangat indah.
"Mengarah ke Timur, saya bisa melihat perkasanya Gunung Klabat (1.995 mdpl), gunung tertinggi di Sulawesi Utara. Di belakang Gunung Klabat, puncak Gunung Dua Saudara (dua gunung kembar) tampak menyembul cantik saat diselimuti awan persis di kedua puncaknya," ungkap Jhony Rumentor, salah satu petugas pengelola Puncak Tetetana.
... Kalau di sebelah Barat, bisa dilihat Gunung Manado Tua, yang di bawahnya Taman Nasional Bunaken dan kota Manado juga terlihat. Kalau malam kelap-kelip lampu kota terlihat cantik," lanjut Jhony sambil menawarkan kopi hitam dan pisang goreng sepatu (kadang pisang goroho) yang disajikan dengan sambal rowa.
Puncak Tetetana berlokasi di Desa Kumelembuai, desa agrowisata yang sejuk di Tomohon Timur. Desa ini berdekatan dengan Desa Rurukan, sentra penghasil sayuran seperti kol, wortel, tomat, labu jipang, cabai dan sayuran hijau lainnya.
"Untuk menuju ke puncak Tetetana, tidak sulit. Dari pusat kota Tomohon, sekitar 8 Km, arahkan mobil ke Pasar Ekstrem Tomohon lalu menuju ke Rurukan. Ikuti petunjuk jalan yang berada di pertengahan Desa Rurukan. Dari situ menuju ke Desa Kumelembuai dan ikuti papan nama bertuliskan Puncak Tetetana yang berdampingan dengan papan nama Air Terjun Ranowawa. Jalan sudah beraspal jadi tidak kesulitan," pesan Jhony menjelaskan lokasi Puncak Tetetana.
Setelah melewati Rurukan dan Desa Kumelembuai, rombongan berhenti sejenak di pintu masuk. Seorang petugas menekati pintu mobil dan menanyakan berapa jumlah orang dalam rombongan. Jumlah orang akan dikalikan Rp 10.000 per orang, sebagai tiket masuk ke lokasi wisata Puncak Tetetana.
Lokasi parkirnya cukup luas. Terlihat dua bis pariwisata dan beberapa kendaraan pribadi parkir di arena wisata Puncak Tetetana. Meski sudah sore, tetapi pengunjung masih banyak.
Udara sejuk yang dibawa angin menerpa tubuh begitu keluar dari mobil. Lama-lama dingin juga di puncak Tetetana. "Untung tadi saya membawa jaket," kata seorang ibu yang ikut dalam rombongan.
"Pantulan cahaya sore membuat gagah Gunung Klabat dan Gunung Dua Saudara yang puncak sedang memakai topi awan putih. Langit yang membiru berawan tipis sungguh luar biasa indahnya," kata Bapak Bimo dari Jakarta. Pak Dammy dari Manado ikut nimbrung menjelaskan para tamu dari jauh bahwa di sebelah Barat, terlihat Bunaken yang dijaga oleh Gunung Manado Tua, samar-samar kota Manado terlihat jua.
Di puncak Tetetana ini sudah ada warungnya. Pengunjung bisa pesan minuman dan makanan. Kami juga sudah pesan. Sambil menunggu pesanan kopi hitam, pisang goreng dan mie cakalang, kami semakin bungah disuguhi indahnya alam yang eksotis karena kala senja telah tiba. Di saat matahari mulai perlahan-lahan terbenam di ufuk Barat, dari Puncak Tetetana, perpaduan gradasi warna langit biru dengan merah lembayung, membuat alam sekitar menjadi luar biasa.
Indahnya alam di dan dari Puncak Tetetana, bisa dilihat difoto dan video yang saya sertakan. Pesan saya, "Jika Anda ke Manado jangan lupa ke Tomohon. Jika sudah di Tomohon, jangan lupa singgah ke Puncak Tetetana. Mau berburu sunrise atau sunset, silakan diatur waktunya".
Sebagai informasi, geliat wisata di Tomohon kini semakin bergairah dengan munculnya tempat-tempat wisata baru seperti Lokon View, Valentine Hills, Welu Cafe dan Resto, Kai'santi, Puncak Temboan, Jendela Dunia, The View Tinoor, Air Terjun Tumimperas, dan lainnya.
Salam Koteka!