Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Mangut "Ndas" Manyung Semarang, Rasanya Nagih

20 April 2019   15:30 Diperbarui: 20 April 2019   21:06 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Manyung setelah dimangut (dokpri)

Kepala Manyung setelah dimangut (dokpri)
Kepala Manyung setelah dimangut (dokpri)

Enak disantap saat panas (dokpri)
Enak disantap saat panas (dokpri)
Bagi saya masakan mangut sudah saya kenal sejak kecil. Ibu saya pandai membuat masakan berupa mangut dengan bahan bervariasi. Kadang ikan lele, belut, iwak pe (pari), manyung, atau kakap merah. Yang saya sukai kalau ibu saya masak mangut ikan pe. Saya suka karena rasa bumbunya sering menggoyang lidah dan pedasnya lama hilang.

Keringat yang mengucur dari dahi hingga leher menjadi indikator, betapa sedap dan nagihnya mangut itu. Kalau menyantap mangut, saya tak pernah pakai sendok, alias pakai tangan. "Sadap butul" kata orang Manado.

Proses memasak Mangut Ndas Manyung, tidak terlalu sulit. Setelah ikannya dibersihkan lalu dikukus supaya bau amisnya hilang.

"Tumis dulu rempah-rempahnya seperti bawang merah, bawang putih, sereh, daun jeruk, kencur, kunyit, cabe merah, daun lengkuas, daun salam. Kalau ada blimbing wuluh makin enak" ujar kakak saya.

Setelah ditumis, diberi garam, gula, bumbu masakan, dan santan secukupnya hingga mendidih lalu baru dimasukkan ndas manyung dan dikukup. Jangan lupa diberi tambahan seperti tahu, tempe, ketimun krai supaya makin sedap. Aduk-aduk hingga merata.

Es Teler Durian (dokpri)
Es Teler Durian (dokpri)

"Ayo makan mangut ndas manyung. Sudah siap disantap rame-rame. Pakai tangan saja makannya lebih seru," ujar kakak saya sambil memberikan aba-aba untuk segera makan siang. Tak hanya itu es teler siap menemani untuk penutup makan siang saya.

Sambil diskusi saya menyarankan ke kakak saya lain kali agar mangut terasa rempahnya, bisa ditambah dengan irisan jahe merah dan kemangi. Saya teringat "woku Manado" yang rempah-rempahnya nendang di mulut karena daun kemangi dan jahe merahnya.
Salam kuliner. Salam wisata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun