Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berasyik-ria di "Amazing Art World" Bandung

14 Juli 2018   20:55 Diperbarui: 14 Juli 2018   21:10 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudut Pandang (dokpri)
Sudut Pandang (dokpri)
Bersayap (Dokpri)
Bersayap (Dokpri)
Di muka setiap lukisan, sudah diberi penanda bergambar kamera, untuk tempat mengambil foto yang pas dengan lukisannya. Meski demikian, penanda itu tidak selalu saya pakai, karena kadang saya butuh sudut pengambilan lain agar komposisi fotonya beda.  Selain penanda foto, juga ada contoh foto yang ditempel di dinding dekat lukisan. Kurang lebih ingin memberitahukan pengunjung, seperti inilah foto yang bagus. 

Di atas puncak Monas (dokpri)
Di atas puncak Monas (dokpri)
Di antara banyak lukisan itu, saya tertarik pada lukisan tugu Monas. Saya berdiri di puncak Monas dan kalau memandang ke bawah, tampak berderetan gedung-gedung pencakar langit sebagai lanskap ibu kota Jakarta yang padat bangunan. Namun, untuk mendapatkan foto yang eksotik, fotografer harus mengambil foto dengan posisi vertikal.  

Menyeberang (Dokpri)
Menyeberang (Dokpri)
Foto di atas jembatan penyeberangan dengan latar belakang air terjun dan jurang yang tampak curam, menarik perhatian Vidal dan Budenya. Tak urung saya minta untuk difoto seolah-olah berdiri di atas jembatan kayu bertali ini. Setelah melihat hasil fotonya, wihh rasanya seperti beneran aja. Hampir semua lukisan tak terlewatkan untuk diajak foto. 


Kata petugas tadi, lukisan yang dipajang di museum ini berjumlah 500. Tak heran, lelah juga foto. Badan juga lelah karena harus berpose aneka macam gaya, mulai jongkok, berdiri, duduk bahkan berguling.  Bagi saya, kendati capek, berkunjung ke Amazing Art World memberi kesan tersendiri. Decak kagum saat melihat setiap indahnya lukisan yang memang berkualitas dibandingkan museum tiga dimensi di kota-kota lain yang pernah saya kunjungi.  

Di samping, itu rasa puas membuncah di hati ketika melihat keponakan saya yang masih duduk di SD tampak bergembira dan menikmati serta mempelajari setiap adegan demi adegan yang disajikan pada setiap lukisan sesuai dengan tema seperti suasana di bawah laut dengan aneka biota lautnya, atau suasana di dalam hutan dengan binatang, air terjun. Bahkan tersaji lukisan permainan tradisional "engrang" yang bisa dinaiki. Dan masih banyak lagi yang menarik. Tak terasa hampir dua jam kami berada di dalam gedung museum itu. 

Apel
Apel

Di penghujung atau di dekat pintu keluar, kami melihat ada toko souvenir yang siap dibeli untuk jadi kenang-kenang telah berkunjung di Amazing Art World.  Bagi pengunjung yang kehausan atau kelaparan, bisa membelinya di Pick and Eat. 

Selamat berlibur. Salam Kotekasiana. Koteka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun