Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Empat Kuliner Tondano yang "Nendang" di Mulut

28 Januari 2018   22:22 Diperbarui: 29 Januari 2018   01:26 2582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya jarang sekali melihat Bebek dijual setengah utuh di Tondano seperti di Jawa. Orang Minahasa lebih suka mengolah daging Bebek dalam potongan kecil-kecil untuk dirica-rica. Sekali lagi, kuliner ini disajikan dengan rasa pedas. Tak ayal makan rica-rica bebek membuat ketagihan untuk menambah nasi.

Kuah Asam Goropa (Dokpri)
Kuah Asam Goropa (Dokpri)
Payangka Woku

Orang lebih suka menyebut ikan Payangka (Ophieleotris Aporos Bleeker) Remboken daripada ikan gabus. Rupanya ikan payangka ini banyak ditemukan di danau Tondano sebagai ikan endemik.

Menurut peneliti ekologi danau Tondano (1979), ternyata anak ikan payangka itu adalah ikan nike yang dulu dianggap ikan yang tidak bisa besar. Ikan nike (ikan berbadan kecil berukuran 10-30 mm) diburu dan dijadikan berkedel ikan yang enak rasanya.

Selain ke empat masakan itu, tersedia juga aneka macam ikan laut. Teman saya memesan Goropa (Kerapu) yang dimasak kuah asam. Kuahnya yang segar beraroma kombinasi jahe merah, daun jeruk, daun kemangi plus bumbu dasar, saat ditelan terasa menghangatkan tenggorokan.

Spot Foto (Dokpri)
Spot Foto (Dokpri)
Sambil menikmati pemandangan air danau, kami menikmati kuliner itu dengan lahap hingga kenyang. Tak hanya itu, sehabis makan kami sempat berkaraoke sejenak. Setelah itu karena sudah lewat jam tiga sore, kami meninggalkan rumah makan dengan perasaan lega.

Salam Kuliner!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun