Saya jarang sekali melihat Bebek dijual setengah utuh di Tondano seperti di Jawa. Orang Minahasa lebih suka mengolah daging Bebek dalam potongan kecil-kecil untuk dirica-rica. Sekali lagi, kuliner ini disajikan dengan rasa pedas. Tak ayal makan rica-rica bebek membuat ketagihan untuk menambah nasi.
Orang lebih suka menyebut ikan Payangka (Ophieleotris Aporos Bleeker) Remboken daripada ikan gabus. Rupanya ikan payangka ini banyak ditemukan di danau Tondano sebagai ikan endemik.
Menurut peneliti ekologi danau Tondano (1979), ternyata anak ikan payangka itu adalah ikan nike yang dulu dianggap ikan yang tidak bisa besar. Ikan nike (ikan berbadan kecil berukuran 10-30 mm) diburu dan dijadikan berkedel ikan yang enak rasanya.
Selain ke empat masakan itu, tersedia juga aneka macam ikan laut. Teman saya memesan Goropa (Kerapu) yang dimasak kuah asam. Kuahnya yang segar beraroma kombinasi jahe merah, daun jeruk, daun kemangi plus bumbu dasar, saat ditelan terasa menghangatkan tenggorokan.
Salam Kuliner!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H