Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Bebasnya Remaja "Zaman Now" di Pantai Friwen, Raja Ampat

9 Desember 2017   07:00 Diperbarui: 10 Desember 2017   02:01 4131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Segar sekali minum air kelapa, apalagi makan daging muda kelapa yang terasa gurih di mulut," spontan saya setelah menyeruput air kelapa muda dan membasahi tenggorokan kering saya. Sementara istirahat minum air kelapa muda, saya mendatangi papan peringatan yang ditancapkan di pinggir pantai. Papan peringatan ini dibuat oleh masyarakat pemangku adat "Tiga Tungku" kampung Friwen untuk pengunjung yang melakukan aktivitas snorkelling, tamasya, dan piknik.

Papan Peringatan (dokpri)
Papan Peringatan (dokpri)
Bergaya dulu (dokpri)
Bergaya dulu (dokpri)
"Dikenakan pungutan sukarela bagi wisatawan saat mengisi buku tamu. Ingat, sampah dibuang pada tempatnya," begitu isi papan peringatan dalam upaya penanggulangan fungsi daerah konservasi Kabupaten Raja Ampat.

Hampir dua jam kami rekreasi di Pantai Friwen. Setelah itu kami pulang ke penginapan di Waisai, Pulau Waigeo. Sore hari kami menyempatkan diri city tour di Waisasi. Selain melihat Bandara Udara Marinda Raja Ampat, kami sempat berhenti di Batu "Wajah Manusia". Batu unik ini terletak di pinggir jalan menuju ke bandara. Tekstur lekukan batu kars besar ini mirip wajah manusia kalau di lihat agak jauh. Sungguh menarik untuk ditonton.

Bandara Udara Raja Ampat (dokpri)
Bandara Udara Raja Ampat (dokpri)
Waiwo (dokpri)
Waiwo (dokpri)
Tak hanya itu kami sempat singgah di Pantai Waiwo. Di sepanjang pantai ini banyak dibangun resort-resort pribadi yang menghadap ke laut. Lalu saya menyusuri salah satu dermaganya. Di ujung dermaga, kembali kami melihat ikan-ikan berkerumun di sekitar dermaga. Aksi memberi makan ikan pun tak kami lewatkan. Dengan cara memberi makan, ikan-ikan berkumpul dan asyik untuk ditonton.

Begitulah rute trip ke Raja Ampat kami. Semua keindahan dan kebersihan ari laut Raja Ampat masih membekas dan tak mudah untuk dilepas dari dalam memori kami hingga sekarang. #Lautkubebassampah. Rute trip kami: Manado - Sorong -- Waisai -- Wajag -- Piaynemo -- Arborek -- Friwen -- Waiwo -- Marinda -- Waisasi -- Sorong -- Manado.

Salam KOTEKA!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun