Sensasi petualangan wisata Kalisuci di kawasan karst Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta, terasa beda dengan Gua Pindul. Sama-sama menawarkan wisata minat khusus berupa susur goa (cave tubing) dan susur sungai (rafting).
"Kalisuci lebih menantang dan halang rintangnya cukup bervariasi. Tapi Kalisuci lebih mengasyikkan dan cocok untuk melepas kejenuhan rutinitas kerja" komentar Satmoko usai susur goa dan sungai di Kalisuci, Sabtu siang (1/7).
Setelah perjalanan dari pantai Slili, kami mencari lokasi wisata Kalisuci. Berkat bantuan Google Map dan petunjuk masyarakat, keberdaan objek wisata Kalisuci di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu tak sulit untuk ditemukan.
Tetiba di lokasi, kami langsung mendaftar. Petugas meminta nama-nama peserta susur sungai dan susur goa dicatat di buku tamu. Di buku itu, wisatawan dari berbagai daerah sudah datang bermain sebelum kami tiba.
"Per orang dikenai biaya Rp, 75.000,-" ujar petugas yang duduk di meja pencatatan. Kami berjumlah 9 orang. Setelah membayar kami diminta menunggu sebentar. Tak beberapa lama kami diperkenalkan dua orang pemandu dan seterusnya diminta untuk memakai helm, baju pelampung dan memakai deker tangan dan kaki. "Jasa fotografi Rp. 150.000,-"
"Objek wisata ini dibuka tahun 2009. Pengelolanya Pokdarwis Karang Taruna Semanu. Panjang sungai sekitar 12 km. Melewati bentang alam berupa goa-goa vertikal dan bukit karst berbentuk kerucut. Stalaktit dan stalakmit membuat goa-goa jadi indah dan menyejukan mata bagi para peserta" kisah pemandu dengan antusias. Sesampainya di titik awal susur sungai, kami dikumpulkan. Rupanya bukan hanya kelompok kami saja ada dua kelompok lain yang bergabung dengan kami. Jadi jumlah kami ada 17 orang ditambah empat pemandu dan satu fotografer.
"Sebelum terjun ke sungai, yang perlu ditaati oleh semua peserta adalah semua dalam keadaan sehat. Maksudnya sehat adalah tidak asma, tidak punya phobia, tidak lemah jantung, tidak darah tinggi, vertigo, tidak alergi dingin dan tidak sedang hamil. Bilamana ada yang sedang sakit, dianjurkan untuk tidak ikut dalam permainan ini" ucap pemandu dalam briefing sebelum permainan dimulai.
Permainan susur sungai dan goa pun dimulai sesaat setelah masing-masing berada di atas ban dalam ukuran ban truk. Kesejukan air menerpa kulit selama hnyut di sungai. "Nah, kita sekarang memasuki goa gelap. Goa ini dikenal dengan nama Luweng Glatik. Tingginya kurang lebih 15 meter dari permukaan air sungai. Lihat di atas langit goa, bertengger koloni kelelawar sebagai penghuni setia goa ini. Gerombolan kelelawar ini dijaga kelestarian untuk menjaga keseimbangan ekosistem di Kalisuci" jelas pemandu dengan sedikit berteriak agar didengar semua peserta.
Usai menyusuri sungai Kalisuci, hampir semua merasakan sensasi yang luar biasa. Bahkan keluarga Anton dari Jakarta bersama istri dan kedua anak perempuannya, berjanji akan datang lagi. Antara keberanian, tantangan dan hiburan, terasa menyatu dalam kegiatan wisata ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H