Rumah panggung di tengah hutan Mangrove FOTO: Dokpri
“Saya mau naik ke rumah panggung itu dulu ya” kata saya kepada teman saya. Saya pun naik ke lantai dua. Dari lantai dua, saya sempat mengambil foto alam hutan bakau dari atas. Memang hijaunya hutan lebat bakau dari rumah panggung itu, memanjakan mata. Saya menikmati alam itu dengan menarik nafas dalam-dalam seraya bersyukur atas keindahan ciptaan Tuhan. Tak hanya itu, manfaat dan fungsi hutan bakau untuk menjaga keseimbangan ekosistem seperti yang diceritakan tadi melintas dalam benak saya.
Indahnya Hutan Mangrove FOTO: Dokpri
Ada beberapa batang pohon bakau menghalangi jalan setapak. Setelah dilewati, akhirnya saya tiba di pos terakhir di ujung. Sebuah gazebo menjadi tempat istirahat dan dari gazebo itu, saya melihat jembatan TOL Bali Mandara yang melintang dari ujung ke ujung dengan gagahnya. Tak hanya itu, lalu lintas penerbangan beberapa kali saya lihat melintas di atas TOL. Sore itu kelap kelip lampu sepanjang TOL sudah menyala. Biasnya di laut semakin memperindah pemandangan dari hutan bakau.
Tak terasa langit makin gelap. Pemandangan jalan TOL makin menarik. Rasa ingin duduk berlama-lama di ujung hutan bakau membuncah. Tapi, gelap makin pekat. Suara binatang malam terdengar makin keras. Setelah berfoto pemandangan indah itu, kami memutuskan untuk pulang. Senter dari hape dan power bank menemani langkah pulang kami hingga ke tempat parkir yang sepi. Tak ada lagi petugas yang berjaga di loket.
Makin gelap makin indah cahaya lampu TOL FOTO: Dokpri
Meski sepi, tapi hati merasa gembira. Akhirnya saya bisa menikmati wisata hutan mangrove Ngurah Rai sebelum melanjutkan penerbangan ke Manado nanti malam.
Kombinasi Pohon Bakau, Air Laut dan Jalan setapak
Salam Koteka. Salam
Wisata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya