“Ini puncak gerhana,” saya bilang kepadanya, sambil mendongak ke arah matahari yang sinarnya meredup dan langit mulai luruh seperti sore hari.
Menonton Gerhana (dokpri)
Reaksi pengunjung yang berkumpul di puncak Tingtingon, beraneka ragam. Ada yang bereaksi biasa-biasa saja. Mereka bercakap-cakap. Tapi, terlihat ada rombongan yang berdoa. Rombongan saya berdiam sejenak di sekitar anak tangga. Saya meminta untuk menghargai peristiwa gerhana itu sebagai peristiwa langka yang akan terulang setelah beberapa tahun kemudian.
“Patut bersyukur, kalian bisa menyaksikan gerhana matahari total di puncak ini. Bahkan, saat masih belajar di SMA. Ilmu kebumian dan astronomi yang kalian pelajari ada manfaatnya. Bahwa di ruang angkasa itu matahari, bulan, dan bumi sangat penting bagi kehidupan manusia,” ucap saya kepada mereka.
Terima kasih Tuhan atas anugerah ciptaan-Mu, berupa gerhana (dokpri)
Sebelum meninggalkan puncak, kami menyempatkan berfoto bersama. Jelang pukul 11, kami meninggalkan puncak Tingtingon dengan perasaan lega karena boleh menjadi saksi peristiwa gerhana matahari di Tomohon. Keindahan alam Minahasa ikut membekas dalam peristiwa itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Trip Selengkapnya