Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Taman Pendidikan Panas Bumi untuk Siswa SMA

21 Januari 2016   13:05 Diperbarui: 22 Januari 2016   06:11 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Orang yang pertama kali menyatakan bahwa di Sulawesi Utara memiliki potensi energi panas bumi adalah Alfred Russel Wallacea yang dimuat di “The Malay Archipelago” (1890), Chapter 13: Sulawesi 1859. Atas dasar itu, energi panas bumi di Sulut dikembangkan dan dimanfaatkan” lanjut Kepala Pusat Penelitian panas Bumi Fakultas Teknik UGM, sekaligus tenaga ahli panas bumi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan di Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

Dr. Kusmono dan Dr. Himawan Tri Bayu MP menyatakan bahwa berdasarkan potensi energi panas bumi di Indonesia berkapasitas 28.617 MWe, pemanfaat langsung energi panas selain pembangkit listrik juga bisa dimanfaatkan untuk pemanasan dan pendingin ruangan, permandian, kolam renang dan balneology (pemanfaat air panas untuk kesehatan seperti penyakit kulit); pemanasan rumah kaca, aquaculture, pengeringan ikan, pariwisata.

[caption caption="Foto Bersama Para Peserta dan Narasumber"]

[/caption]

Tanya Jawab

 

Salah satu siswa bertanya tentang semburan lumpur panas di Tondangow yang meresahkan warga  di sekitar. Warga berangapan ini seperti lumpur Lapindo. “Itu bukan seperti Lapindo, tetapi yang benar adalah itu manifestasi dari semburan panas bumi berupa uap. Lumpur yang terlihat itu merupakan percampuran uap panas yang terkena tanah lembek di sekitarnya. Tapi semua sudah teratasi dan sekarang bisa dicek semburan itu sudah mengecil” jawab Ibu Pri Utami.

 [caption caption="Taman Pendidikan Panas Bumi di Lahendong, Danau Linow"]

[/caption]“Apakah anda sudah pernah menerima edukasi mengenai panas bumi sebelumnya?” tanya Yustina  Lestari, mahasiswi Psikologi UGM yang sedang mengadakan penelitian mengenai pendidikan panas bumi untuk pelajar SMA di Tomohon. Hampir sebagain besar siswa menjawab tidak pernah. Bahkan beberapa siswa merasa cemas terhadap manifestasi panas bumi seperti timbunan lumpur, uap panas bumi dan belerang. Cemas karena mereka takut terjadi seperti bencana Lapindo di Jawa Timur.

Anak muda masih merasa “takut” dengan panas bumi padahal energi panas bumi mengatasi masalah kelistrikan di Sulawesi Utara yang sering padam. Dengan kata lain, ke depan pemuda Indonesia harus paham dan mengerti apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi.

 [caption caption="Kepsek SMA Lokon berjabat tangan dengan Wakil Rektor UGM"]

[/caption]

Presiden Joko Widodo menyatakan, Indonesia memiliki kandungan panas bumi yang besar, bahkan 40 persen potensi panas bumi dunia terdapat di Indonesia. Sumber-sumber energi panas bumi itu tersebar di  Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua.

"Saya ingin kita segera keluar dari ketergantungan pada energi fosil dengan langkah nyata memanfaatkan cadangan panas bumi," tegas Presiden saat memberikan sambutan pada pembukaan Pameran dan Konvensi Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Geothermal, Rabu (19/8) di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun