Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Legenda Danau Batur, Hangatnya Rendam di Toya Devasya

15 Januari 2016   09:18 Diperbarui: 15 Januari 2016   09:36 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indahnya Danau Batur yang dikelilingi oleh Gunung Batur, Gunung Agung makin menambah selera makan kami. Langit biru dan hijaunya pegunungan terasa melembutkan hati untuk mensyukuri alam ciptaan Tuhan ketika melihat jernihnya air danau.

 [caption caption="Gunung Batur"]

[/caption]Sambil menyantap, teman dan sopir saya, mulai bercerita, “Legenda Danau Batur tak lepas dari cerita tentang raksasa rakus yang bernama Kebo Iwa. Sebenarnya Kebo Iwa ini suka menolong penduduk desa dalam membangun rumah, membuat sumur dan mengangkat batu-batu besar. Imbalannya, penduduk secara rutin menyiapkan makanan karena Kebo Iwa suka makan banyak. Lama kelamaan, penduduk tidak bisa menyediakan makanan karena porsinya semakin banyak. Maka mengamuklah Kebo Iwa dengan melakukan pengrusakan apa saja yang ditemui termasuk rumah-rumah penduduk, kebun dan sawah. Tibalah musim kemarau dan panen gagal. Penduduk susah untuk  mendapatkan makanan. Kebo Iwa juga kelaparan. Lalu, marah dan merusak apa saja termasuk Pura tempat ibadat. Kebo Iwa juga mengejar dan membunuh warga. Karena itu, munculah ide bagaimana caranya membunuh Kebo Iwa”. 

Penduduk yang dipimpin Kepala Desa mengadakan kesepakatan dengan Kebo Iwa. Isi kesepakatannya adalah apabila Kebo Iwa bisa memperbaiki rumah-rumah yang dirusak, maka akan disediakan makanan. Tak hanya rumah, tetapi jika Kebo Iwa bisa membuat sumur maka makanan akan diberikan lebih banyak. 

Kebo Iwa setuju dan mulailah menggali sumur besar. Sementara Kebo Iwa menggali, penduduk mengumpulkan batu kapur di pinggiran sumur. Kebo Iwa sempat curiga soal batu-batu kapur itu, namun karena dijanjikan makanan yang lebih banyak, Kebo Iwa tetap menggali sumur sampai airnya keluar dan membanjiri. Kebo Iwa istirahat dan menyantap makanan yang telah disediakan hingga mengantuk dan tertidur. Pada saat itulah, penduduk melemparkan batu-batu kapur ke arah Kebo Iwa yang terlelap dan baru sadar saat air sudah tinggi. Kebo Iwa mati tenggelam, dan air itu akhirnya menjadi Danau Batur. 

Selesai bercerita, saya merasa menyatu dengan Danau Batur yang tidak hanya melihat-lihat kehindahan panorama alam dan kuliner saja.  

 

Toya Bungkah, Toya Devasya 

Roda mobil bergerak ke arah Toya Bungkah. Aksesnya mudah, karena hanya mengikuti jalan ke arah bebatuan hitam bekas lahar letusan Gunung Batur. Gunung stratovolcano ini meletus sebanyak 26 kali sejak 1804 hingga 2005. Yang paling dahsyat 2 Agustus hingga 21 September 1926 dan berakibat Desa Batur dan Pura Ulun Danu Batur tertimbun lahar panas. 

Memasuk jalan yang ditumbuhi pepohonan rindang, terlihat penunjuk jalan ke Toya Devasya Natural Hot Spring. Tempat itulah yang kami tuju. Tak begitu sulit mencari lokasi permandian air panas karena papan penujuk begitu jelas. Di halaman parkir banyak kendaraan pengunjung.

 [caption caption="Toya Bungkah Ke kiri"]

[/caption]Setelah membayar tiket masuk seharga Rp. 60.000,- untuk dewasa  dan Rp. 30.000,- untuk anak-anak maka kami masuk . Tiket sudah termasuk welcome drink dan handuk. Tersedia juga  locker dengan kuncinya untuk simpan barang pribadi. 

Sejuh mata memandang dari dekat kolam, Toya Devasya memberikan kenyamanan bagi pengunjung untuk melakukan aktivitas berendam di air panas. Untuk itu, tersedia berbagai macam ukuran kolam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun