[caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="Penunjuk Lokasi Pantai (dokpri)"]
Per orang 2 ribu. Parkir bus 5 ribu. Setelah membayar tiket masuk, kami melewati jalan yang rupanya jalan baru dengan membelah bukit kapur. Masih di puncaknya, bis berhenti. View bentangan pantai Pendawa, indah mempesona di mata. Di sisi lain, kepadatan pengunjung bisa diperkirakan dari banyaknya bus dan kendraan lain yang diparkir.
"Pantai ini makin ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. Beda dengan dua tahun lalu waktu saya datang untuk pertama kalinya. Apakah karena masih baru? Apakah karena di tebing gunung terpasang patung-patung Pandawa, Dewi Kunti dan lainnya? Apakah karena wisatawan bisa main kano di laut?" batin saya karena terlalu heran begitu banyaknya pengunjung di pantai Pandawa ini.
[caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="Pantung Pandawa (dokpri)"]
[caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="Kano siap dimainkan (dokpri)"]
Setelah berfoto di muka patung, kami terus menuju ke pantai. Bermain kano di laut, menjadi pilihan utama. Dengan membayar 20 ribu, kami bisa bermain kano sepuasnya selama satu jam. Ada lima kano yang kami sewa.
Di pinggir pantai tersedia payung dan tempat duduk santai. Dengan mergoh uang 50 ribu anda bisa memakai payung dan tempat duduk itu sembari cuci mata melihat aktivitas pengunjung dan deburan ombak biru.
[caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="Berkano ria di laut (dokpri)"]
[caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="Suasana di pantai Pendawa (dokpri)"]
Jelang sore, saat senja beradu di ufuk Barat, pra wisatawan tampak kembali ke bus dan mobilnya. Pantai Pendawa mulai ditinggalkan wisatawan. Bus sudah siap berangkat. Yang tadi main kano, sementara bilas badan dan sebentar lagi masuk ke bus,
Bus merangkak naik meninggalkan pantai Pandawa dengan meninggalkan kesan bermain kano di laut sepuasnya.